![]() |
Ibu Winda |
Peringatan: Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian, masalah agama. kehidupan sosial ataupun ceita itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
Categori: Jilbab, Milf, Selingkuh
Para Tokoh:- Ida
- Guru Pengajian
- IRT [Ibu Rumah Tangga]
- Mama Rendy
- 35 Tahun
- Dewi
- IRT [Ibu Rumah Tangga]
- Mama Dodi
- 35 Tahun
- Wilda
- IRT [Ibu Rumah Tangga]
- Mama Aldi
- 34 Tahun
- Winda
- Guru Agama
- IRT [Ibu Rumah Tangga]
- Mama
- Ita
- Guru Bahasa Indonesia
- IRT [Ibu Rumah Tangga]
- Mama Renaldy
- Rendi
- Siswa SD
- Anak Arman dan Ida
- 10 Tahun
- Jaki
- Siswa SD
- Anak Vivi
- 12 Tahun
- Aldi
- Siswa SD
- Anak Wilda
- 10 Tahun
- Dodi
- Siswa SD
- Anak Dewi
- 10 Tahun
- Renaldy
- Siswa SD
- Anak Ita
- 11 Tahun
- Fikri
- Siswa SD
- Anak Pertama Winda
- 7 Tahun
- Rafi
- Siswa SD
- Anak Kedua Winda
- 5 Tahun
- Dedi
- Guru Olahraga
- 58 Tahun
- Ahmad
- Penjaga Sekolah
- 60 Tahun
- Ishak
- Sopir Pribadi Kelurga Arman [Khusus Ida]
- Tohir
- Tukang Sayur
- Bari
Chapter 01
Saat Aldi sedang bercerita kami bertemu Bu
Winda dengan anaknya di jalan.
Bu Winda
adalah Guru kami.
Beliau adalah
Guru Agama.
Umurnya mungkin masih 30 tahunan karena
anaknya baru dua.
Yang ke satu
namanya Fikri umur 7 tahun
Dan yang
kedua bernama Rafi umur 5 tahun.
Beliau
memberitahu kami yg sedang berjalan.
Sambil mengendarai motor Scoopynya.
Bu Winda : "Eh.. Anak-anak buruan nanti ketinggalan upacara loh"
Kamipun menjawab bebarengan
"Iya Bu.."
Jaki : "Al.. terus udah gitu gimana Mama lu, sampe ngentot nggak?"
Sambung Jaki yang penasaran dengan cerita si Aldi.
Tentang Mamanya dan Pak Tohir.
Aku dan dodi langsung kaget dengan perktaan si jaki.
Dan reaksi Aldi
biasa aja mungkin dia tidak menghiraukan perkataan si jaki.
Aldi : "Entar aja lah, nanti pas istirahat aku ceritain lagi,”
Aldi : “Ayo
nanti kita ketinggalan upacara,”
Aldi : “Aku gak
mau di hukum sama Pak Bari"
Kamipun
bergegas segera kesekolah, tidak dengan si Jaki dia jengkel dengan perkataan si Aldi.
Jaki: "Ah.. Payah lu.."
Chapter 03
Aku : “Alhamdulillah..kami
tidak ketinggalan upacara.” Ucapku dalam hati.
Gerbang
sekolah kami pun masih terbuka..
Saat kami masuk kesekolah semuanyapun masih di halaman sekolah mereka masih menuggu bel berbunyi.
Tidak lama bel pun berbunyi tanda upacara segera di mulai, Aku dan teman-temanku menyimpan tas kami di kelas dan bersiap upacara.
Upacarapun selesai.
Dan kami
masuk ke kelas, Tidak lama Ibu Ita pun masuk.
Ibu Ita
adalah guru bahasa Indonesia.
Beliau sudah berumur
39 tahun.
Dan mempunyai
anak yang sangat arogan.
Dia bernama Renaldy
umur 11 tahun.
Dia sangat kejam kepada murid yang lain
mungkin karena dia merasa anak guru. Dia pernah berteman dengan Jaki, tapi
mereka sudah tidak berteman lagi, karena Jaki selalu mencandai dia tentang
ibunya.
Dulu waktu aku belum mengenal Jaki aku melihat mereka hampir berantem di kantin karena jaki bilang ke Renaldy..
Jaki : "Dy Mama lu pantesnya bukan jadi guru,”
Jaki : “Dengan
tubuhnya yang bongsor langsing pantatnya bahenol,”
Jaki :
“Mamalu pantesnya jadi Model"
Renaldy tidak bereaksi, mungkin karena dia tahu sifat Jaki yg suka ngomong ngelantur.
Renaldy : "Emang kalo tubuh bongsor dan langsing harus jadi model aja gitu?”
Reanaldy : “Gak
boleh jadi guru?"
Jaki : "Ya nggak sih, tapi sayang aja punya tubuh kaya gitu mustinya jadi"
Jaki berhenti bicara.
Renaldy menyambung.
Renaldy :
"Jadi apa??"
Jaki : "Jadi bintang bokep hahaha.."
Mungkin Jaki sedang bercanda.
Tapi Renaldy
langsung naek darah dan berdiri..
Renaldy : "Eh.. Anjiing jaga mulut lu yah,”
Renaldy : “Lu
udah kelewat batas tahu,”
Renaldy : “Lu
sadar gak yang baru lu katakan tadi,”
Renaldy :
“Gua bilangin Pak Kepala sekolah lu..”
Renaldy : “Biar
lu di keluarin dari sekolah,”
Renaldy : “Omonganlu
udah kaya anak jalanan aja, gak berpendidikan"
Jaki melongo.
Jaki : "Ini
anak kenapa sih gua kan cuma bercanda" pikirnya dalam hati.
Jaki : "Eh Dy gua kan cuma bercanda lu serius amat sih,”
Jaki : “Sampe
mau ngaduin segala ke Kepala Sekolah,”
Jaki : “Gua kan
bercanda Dy"
Renaldy :"Bercanda lu itu udah kelewatan tau, ngatain Mama orang..”
Renaldy :
“Emang lu mau mamalu gua jelek-jelekin”
Renaldy :
“Gua bilangin ama Mama gua lu.."
Sambil berjalan menuju ke ruangan Guru.
Jaki pun langsung ngomong dengan nada tinggi.
Jaki : "Bilangin sana, dasar anak Mami, Gua gak takut.”
Jaki : “Tapi
kalo elu emang jagoan lawan gua, dasar banci"
Renaldy pun langsung kembali dan akan menonjok Jaki, tapi Pak Ahmad datang tidak tahu darimana munculnya.
Pak Ahmad adalah penjaga sekolah berumur 60
tahun yg sudah 8 tahun bekerja di sekolah ini.
Dengan sigap dia memegang tangan si Renaldy,mungkin
dia datang karena jaki bicara sangat keras..
Pak Ahmad pun
langsung menjewer kuping mereka berdua.
Pak Ahmad : "Eh anak bandel,”
Pak Ahmad :
“Kalo mau berantem jangan di sini”
Pak Ahmad : “Nantik
gua cariin ring buat lu berdua,”
Pak Ahmad : “Dasar
bocah, Ayo ikut Bapak ke kantor”
Pak Ahmad :
“Biar Pak Dedi aja yg ngehukum kalian"
Pak Dedi adalah Guru Olah Raga yg paling galak di antara guru-guru yang lain umurnya mungkin sama dengan bapaku.
Jika ada murid yang bandel dia tidak
segan-segan akan menghukum mereka di tiang bendera sampe pelajaran selesai.
Renaldy : "Awww.. Pak sakiiitt..”
Renaldy :
“Ampuun Pak..”
Renaldy :
“Dia Pak yang duluan, dia ngatain Mamaku.."
Jaki : "Gua kan cuma bercanda oon"
Pak Ahmad : "Dieem.. lu berdua"
Sambil menyeret mereka bedua menuju ruangan Guru.
Setelah itu
aku hanya mendengar mereka berdua di hukum di tiang bendera.
Tidak tahu lagi apa yg terjadi, tapi setelah
aku berteman dengan si Jaki aku tidak pernah menanyakan tentang masalah Renaldy
dengan dirinya, karena aku takut, secara Jaki adalah murid tertua di sekolah
dia tidak naik kelas 1 tahun, dan badannyapun sangat besar, yang aku dengar
dari anak yg lain Renaldy tidak memberitahu Mamanya tentang apa masalah dia
dengan si Jaki.
Kami biasa belajar di kelas, tapi aku memperhatikan si Jaki, dia selalu melihat Ibu Ita dengan serius tanpa mengedipkan matanya.
Aku penasaran
ada apa di dalam otak si Jaki sebernarnya, setiap dia melihat perempuan dia
selalu memandanginya dengan sangat serius.
Aku : "Dasar otak mesum" ucapku dalam hati.
Bel istirahatpun berbunyi.
Aku bergegas
menuju kantin dengan si Jaki.
Karena aku juga penasaran dengan cerita si
Aldi tentang mamanya dengan Pak Tohir.
Dan setelah sampai di kantin aku melihat Aldi dan Dodi sudah duduk menunggu kami. Mereka sedikit lebih dulu istirahat karena kami berbeda kelas.
Aku dan jaki
kelas 5.
Sedangkan
Aldi dan Dodi kelas 6.
Aku langsung ngumpul bersama mereka..
Jaki : "Eh.. di cepatan terusin”
Jaki : “Cerita
Mama lu yang semok dengan Kakek itu”
Jaki : “Gua
dah gak sabar nih..!!"
Aldi : " Iya.., Eh tadi pas mana? gua lupa.."
Aku dan Dodi : "Lu mau ngambil handuk.."
Tapi si Jaki malah nyerocos..
Jaki : "Pas Pak Tohir bilang sekali genjot.."
DEGH..
Kamipun kaget..
Begitupun Aldi..
Aldi : "Jak diem jangan keras-keras..”
Aldi : “Nanti
ketahuan anak yg lain aku malu"
Aku : "Iya kamu Jaki sabar atuh"
Jaki : "Iya..Iya.. gw sabar”
Aldi : "Saat aku mau ngambil handuk”
Aldi : “Aku
mendengarkan percakapan mereka sebentar...”
![]() |
Ibu Wilda |
Ibu Wilda : "Pak tapi nanti jangan di
keluarin di dalam yah,”
Ibu Wilda :
“Aku masih takut..”
Ibu Wilda :
“Karena Bapaknya Aldi selalu capek kalo pulang dari kerja,”
Ibu Wilda :
“Dan jarang ngasih Aku.."
Pak Tohir :
"Iya beres yg penting bisa nyodok memek kamu”
Pak Tohir :
“Aku udah untung..”
Ibu Wilda : "Terus sayurannya biasa kan gratis..?"
Pak Tohir : "Gratis asal pegang ni kontol Aku”
Pak Tohir :
“Aku udak gak kuat, liat nih udah bangun aja si otong"
Aldi : “Mama ku langsung menutup kontol Pak Tohir.”
Aldi : “Dengan
handuknya, dia takut ada yg liat..”
Aldi : “Aku
mengintip sambil mendengarkan mereka”
Aldi : “Tapi
aku putuskan untuk segera mandi dan langsung berangkat”
Aldi : “Aku
bahkan tidak sempat makan dan pamit ke Mamaku”
Aldi : “Karena
aku penasaran apa yang Mama dan Pak Tohir lakukan”
Aldi : “Aku
ingin menanyakan hal ini ke kalian,”
Aldi :
“Mangkanya aku buru-buru tadi...”
Aldi : “Menurut
kalian apa yg akan terjadi pada mama dan kakek itu.”
Aldi : “Jika
aku sudah berangkat kesekolah..?"
Jaki :
"Waahh.. Mereka pasti ngentot-ngentotan tuh Al.”
Jaki : “Aku
yakin banget.."
DEGH...
Aldi :
"Masa Mamaku sampe ngentot sama orang lain?”
Aldi : “Gak
mungkin lah.."
Jaki : "Ihhh.. lu mah gak percaya,”
Jaki : “Tadi
kata lu Mama lu bilang jangan di keluarin di dalam.”
Jaki : “Berarti,
Mamalu pernah ngentot dengan si Tohir itu Di"
Aku langsung memotong perkataan Jaki.
Aku : "Teman-teman aku juga tadi ngelihat hal aneh di rumahku.."
Jaki : "Kenapa lu.. ngeliat Mama lu mau ngentot juga.?"
Aku : "Gak lah, omongan kamu bisa di jaga gak sih Jak.."
Jaki : "Mulut-mulut gua,”
Jaki : “Terserah
gua mau ngomong apake emang napa?"
Aku : "Yahh.. Gua takut aja ada yg tahu selain kita, inikan rahasia"
Jaki : "Iya.. gw bakal jaga omongan sekarang.”
Jaki : “Bawel
lu cepat cerita.."
Aku : "Tadi pas aku sudah mandi dan mau sarapan”
Aku : “Aku
melihat Mamaku masih mengenakan mukena,”
Aku : “Tapi
di belakangnya ada Pak Ishak”
Aku : “Sopir
pribadi kami sedang negeremes pantat Mamaku.."
Jaki : "Wahh.. “
Jaki : “Nggak
di sangka ternyata Mama lu yg suka ngajar pengajian..”
Jaki : “Ternyata..Ahh
sudahlah teruskan ceritanya Ren.."
Aku hanya heran dengan si Jaki ini, dia gak kaget dan juga gak ada rasa apa-apa selain rasa senang tentang apa yang aku dan Aldi ceritakan.
Aku : "Dan Mamaku tidak marah, mamaku juga bilang..”
![]() |
Ibu Ida |
Ibu Ida : “Nanti
saja anak saya masih di atas,”
Ibu Ida : “Entar Pak kalo anak saya sudah berangkat"
Pak Ishak : "Nanti di trusin yah Bu..Saya pengen cepet2 nyodok nihh"
Ibu Ida :
"Iya Pak.."
Pak Ishak : "Saya kebelakang dulu ya bu..”
Pak Ishak :
“Nanti kalo Den Rendi sudah berangkat,”
Pak Ishak :
“Ibu panggil saya ya Bu.."
Ibu Ida : "Iya Pak.."
Aku : “Dan
setelah itu aku tanya Mamaku”
Aku : “Mamaku
bilang dia gatal dan Pak Ishak menolongnya..”
Jaki : "Itu mah.. Modus Mama lu Ren..”
Jaki : “Supaya
lu gak ngasih tau ke bapak lu.
Jaki : “Mama
lu itu lagi selingkuh"
DEGH...
Akupun kaget dengan perkataan si Jaki.
[Bersambung...]
Seksinya Para Mama Chapter 04
Sumber:
Semprot by koga49
0 komentar:
Posting Komentar