![]() |
Ilustrasi Ida |
Peringatan: Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian, masalah agama. kehidupan sosial ataupun ceita itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
Categori: Jilbab, Milf, Selingkuh
Para Tokoh:- Ida
- Guru Pengajian
- IRT [Ibu Rumah Tangga]
- Mama Rendy
- 35 Tahun
- Vivi
- IRT [Ibu Rumah Tangga] [Janda]
- Mama Jaki dan Riki
- 38 Tahun
- Rofidah
- Guru Pengajian
- IRT [Ibu Rumah Tangga]
- Rendi
- Siswa SD
- Anak Arman dan Ida
- 10 Tahun
- Jaki
- Siswa SD
- Anak Pertama Vivi
- 12 Tahun
- Aldi
- Siswa SD
- Anak Wilda
- 10 Tahun
- Dodi
- Siswa SD
- Anak Dewi
- 10 Tahun
- Arman
- Pegawai Kantor
- Suami Ida
- Ayah Rendi
- 58 Tahun
- Junaedi
- Ketua Pesantren [Pemilik Pesantren]
- 65 Tahun
- Ishak
- Sopir Pribadi Keluarga Arman [Khusus Ida]
- Rusdi
- Ustad
Chapter 09
Tak terasa kami terdiam sangat lama dan adzan
asarpun berkumandang,dan akupun meninggalkan solat dzuhur.
Setelah
beberpa saat.
Jaki : "Ayooo.. lanjut udah tanggung nih.."
Dengan nada yang agak sedikit meninggi mungkin dia masih tidak percaya apa yang Pak Ustad ceritakan tadi.
Jaki : "Ayooo.. lanjut udah tanggung nih.."
Dengan nada yang agak sedikit meninggi mungkin dia masih tidak percaya apa yang Pak Ustad ceritakan tadi.
Saat kita sudah berdiri dan siap berangkat.
Hp
Jaki bergetar, dan ternyata sebuah pesan dari Mamanya.
Jaki : "Sial ni si Mama Lonte nyuruh pulang lagi.."
Dengan nada jengkel dia langsung muter balik menuju rumahnya sambil bicara ke kita..
Jaki : "Urusan kita semua belum selesai,”
Jaki : "Sial ni si Mama Lonte nyuruh pulang lagi.."
Dengan nada jengkel dia langsung muter balik menuju rumahnya sambil bicara ke kita..
Jaki : "Urusan kita semua belum selesai,”
Jaki
: “Kita masih belum membuktikan kelontean Mamanya si Aldi.."
Dengan nada yg masih sedikit marah.
Dengan nada yg masih sedikit marah.
Kamipun hanya mengangguk.
Jaki : "Setelah magrib elu semua kudu kerumah gua.."
Aku menjawab dengan nada ketakutan.
Aku : "Jak mu..Mungkin..Aaaku kerumah kamu setelah isa.."
Jaki langsung bertanya dengan mata merahnya yg melotot ke arahku..
Jaki : "Kenapa Lu..?"
Aku : "Aku harus mengaji dulu sama Mamaku”
Aku
: “Aku janji setelah isa aku pasti kerumahmu.."
Sudah kebisaanku, setelah solat magrib, aku selalu mengaji dengan Mamaku.
Jaki : "Yaa..Udah gua tunggu lu setelah isa, kalo gak dateng awas lu.."
Aku : "I..i..iya aku pasti dateng, janji.."
Jaki : "Kalo Lu berdua ada kegiatan apa setelah magrib..??"
Aldi dan Dodi : "Gak ada.."
Sudah kebisaanku, setelah solat magrib, aku selalu mengaji dengan Mamaku.
Jaki : "Yaa..Udah gua tunggu lu setelah isa, kalo gak dateng awas lu.."
Aku : "I..i..iya aku pasti dateng, janji.."
Jaki : "Kalo Lu berdua ada kegiatan apa setelah magrib..??"
Aldi dan Dodi : "Gak ada.."
Aldi
: "Biasanya sih kami mengaji ke rumah Ibu Ustadzah Rofidah”
Aldi
: “Tapi karena Ibu Ustadzahnya lagi ke bandung”
Aldi
: “Jadi mungkin kami langsung kerumah kamu Jak setelah magrib.."
Jaki : "Yaaa..Udah gua tunggu Lu.."
Sambil pergi.
Jaki : "Yaaa..Udah gua tunggu Lu.."
Sambil pergi.
Setelah itu kamipun berpisah dan pulang kerumah masing-masing.
Saat aku berada di depan pintu rumah dan mau mengucapkan salam, aku mendengarkan ada orang yang sedang mengobrol di dalam.
Aku sangat penasaran dan setlah itu aku mendekatkan telingaku ke deket pintu.
Aku
: “Suara Mama..” Ucapku dalam hati.
Ida : "Aaauuuhhh...dduuhhh...Paaakk...sebeennntaar..atuuuhhh.."
"Aduuuhh..Ibuu..sayaa...gakk...
tahhaann...pengen...ngenjot..Ibu...Idaa.."
Ida : "Nantiii...ajaahh...hhhh..Paakkk...jaaangaan..sekaaraanngghhh....”
Ida
: “Sebentar...lagii...Anaaak...saya...pulaanggg.."
Aku : “Aku tidak tahan dengan kelakuan Mama “ ucapku dalam hati.
Aku : “Aku tidak tahan dengan kelakuan Mama “ ucapku dalam hati.
Aku
: “Dan penasaran siapa suara laki-laki itu..??” ucapku dalam hati.
Maka aku putuskan untuk memergokinya kali ini.
Aku langsung masuk sebelum mengucapkan salam.
Ckreekk krekeett...
Sambil
membuka pintu dan mengucapkan salam.
Aku : "Asalamualaikuumm..."
Setelah aku menerobos masuk kerumah, Aku melihat Mama dengan laki-laki itu, Mama langsung panik dan merapihkan pakaiannya.
Dan aku lihat mereka tidak telanjang.
Dan
ternyata laki-laki yang bersama Mama adalah Pak Haji Junaedi yang selalu
mengajar pengajian setiap jumat di majlisnya.
Pak Haji Junaedi ini adalah orang yang terhormat dan ketua pemilik pesantren yang berada di komplekku, umur beliau sudah 65 tahun, bisa dikatakan Pak Haji Junaedi ini adalah sesepuh komplek.
Mama langsung berdiri dan menghampiriku.
Ida : "Eeehh anak Mama udah pulang, gimana tugas kelompoknya..??"
Sambil membetulkan jilbab dan bajunya...
Aku : "Udah kelar kok Ma.."
Ida : "Udah solat belum..?"
Aku : "Belum Ma, mau mandi dulu.."
Ida : "Eeehh anak Mama udah pulang, gimana tugas kelompoknya..??"
Sambil membetulkan jilbab dan bajunya...
Aku : "Udah kelar kok Ma.."
Ida : "Udah solat belum..?"
Aku : "Belum Ma, mau mandi dulu.."
Ida : "Ohhh..Ya udah cepet mandi, bau acem kamu.."
Senyum Mama..
Dan
aku melirik Pak Haji Junaedi.
Aku : "Pak Haji lagi ngapain Ma disini?"
Ida : "Ohh..Tadi Pak Haji nganterin buku”
Aku : "Pak Haji lagi ngapain Ma disini?"
Ida : "Ohh..Tadi Pak Haji nganterin buku”
Ida
: “Tentang pengajian buat Mama ajarkan pada ibu-ibu nanti."
Aku
: "Ohh.. Ya udah aku mandi dulu ya.."
Sambil menghampiri Pak Haji.
Junaedi : "Ehhh..Rendy, udah dari mana?"
Aku : "Dari rumah Jaki, Pak Haji, abis kerja kelompok.."
Sambil menghampiri Pak Haji.
Junaedi : "Ehhh..Rendy, udah dari mana?"
Aku : "Dari rumah Jaki, Pak Haji, abis kerja kelompok.."
Ida : "Yaa..Udah cepet mandi ya, udah gitu solat terus makan.."
Aku : "Iya..Ma"
Sambil berjalan ke atas menuju kamarku. Aku melirik ke Mama dan Pak Haji dan aku melihat Mama duduk kembali.
Aku langsung masuk ke kamar dan tiduran.
Aku
masih memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Chapter 12
Tak terasa
lelahpun menghapiriku.
Kupejamkan mataku dan ku hiraukan apa yang sedang terjadi di bawah..
Aku dikagetkan dengan suara Mama yang menggedor-gedor pintu kamarku.
DEGH...
Tookkk...Toookkkk...
Ida : "Sayang, banguun, udah solat asar belum..?"
Tanya Mama kepadaku yang masih ngantuk.
Tanya Mama kepadaku yang masih ngantuk.
Aku menjawabnya dengan malas-malasan.
Aku : "Beluum Ma.."
Ida : "Buruan atuh, sekarang sudah jam setengah enam.."
DEGH...
Aku kaget dan
langsung lari mengambil handuk.
Pada saat aku membukakan pintu, aku berhenti
mematung dan takjub melihat badan Mama yang sangat sexy, Mama hanya memakai handuk
berwarna pink di badannya dan rambut panjangnya yang masih basah terurai ke
bawah.
Aku : “Sepertinya
Mama selesai mandi..” ucapku dalam hati.
Inilah pertama kalinya aku mengagumi keindahan badan Mama. Badannya yang indah, putih mulus, langsing, dengan susu yang montok, serta pantatnya yang semok..
Tinggiku hanya sebatas perut dengannya.
Aku melihat paha Mama yang putih mulus, tanpa noda sedikitpun.
Aku
memperhatikannya dengan serius...
Ida : "Ehh..Cepetan mandi sana, nanti kemagriban, malah bengong.."
Ida : "Ehh..Cepetan mandi sana, nanti kemagriban, malah bengong.."
DEGH...
Aku langsung sadar dari lamunanku..
Aku: "Eh iya Ma, maaf.."
Saat aku
menuju kamar mandi, aku melirik lagi kebelakang dan melihat Mama menuju
kamarnya
Dan aku
bergumam dalam hatiku
Aku :
"Oohh betapa indahnya tubuh Mama.." Ucapku dalam hati.
Aku langsung masuk kekamar mandi
Byuuurrr..Byuuurrr..Byuuurrr...
Setalah mandi, aku langsung memasukan baju kotorku ke ember.
Aku keluar
dan masuk kekamarku.
Aku langsung
memakai baju, peci dan sarung.
Langsung
solat.
Setelah solat aku menunggu adzan magrib sambil main game yang ada di ipadku.
Tidak tau dari mana pikiran ini muncul.
Setelah solat aku menunggu adzan magrib sambil main game yang ada di ipadku.
Tidak tau dari mana pikiran ini muncul.
Aku penasaran ingin mengetahui apa yang Mama lakukan dikamar sekarang dan akupun langsung menurunkan tangga ruangan rahasiaku.
Kerreekkeett..
Dan aku
merangkak perlahan, kubuka kardus.
Akupun
mengintip Mama di kamarnya.
Tidak ada kegiatan apa-apa.
Mama sudah
memakai mukena sedang menunggu adzan magrib berkumandang.
Mama sepertinya sedang amalan karena kulihat Mama memegang tasbih.
Jadi aku putuskan untuk turun.
Pas saat aku mau turun, aku mendengar ada yang
mengetuk pintu kamar Mama, aku langsung mengintip kembali dan Mama langsung
membukakan pintu.
Ternyata Pak Ishak yang tadi mengetuk pintu datang kamar Mama.
Aku mendengarkan percakapan mereka dengan berbisik-bisik..
Ida : "Jangan sekarang atuh Pak, ada anak saya.."
Ishak : "Yahh..Ibu saya gak tahan niih, dari tadi siang saya nungguin Ibu.."
Ida : "Nanti saja setelah solat magrib, saya kasih memek saya lagi.."
Ishak : "Tapi Bu setelah solat magribkan,”
Ishak : “Ibu
ngajarin Den Rendy mengaji, nanti gak jadi lagi,”
Ishak :
“Sekarang saja ya Bu, sekalii nyodook aja.."
Ida : "Nggak, saya janji setelah solat magrib sama Rendy, saya langsung kedapur”
Ida : “Kamu
tunggu di sana, nanti saya kesana.."
Pak Ishak pun menurut dan langsung keluar kamar Mama.
Pak Ishak pun menurut dan langsung keluar kamar Mama.
Dan aku melihat Mama mencopot sesuatu di balik mukenanya dan ternyata Mama mencopot cangcut sama kutangnya.
Setelah Mama
mencopot cangcut dan kutangnya, Mama keluar kamar dan memanggilku.
Ida : "Rendy, Rendy sayang, cepat kesini Nak.."
DEGH...
Akupun kaget dan langsung bergegas turun.
Aku : “Iya Maaa, bentaarr.."
Akupun langsung menuju kamar Mama.
Ku ketuk pintu kamar Mama
Tookk...Tookkk..
Dan mama
membukakannya.
Ckreekk
krekeett...
Aku tidak bisa berpaling pada susu Mama, karena mukena yang Mama pakai sangat tipis dan Aku bisa melihat sedikit puting susu Mama.
Aku menelan ludah.
Aku : "Mama gak pake daleman yah..??"
Ida : "Emang kenapa?”
Ida : “Kok
kamu tahu.."
Aku : "Ya..
jelas tahu orang mukena Mamanya aja tipis, tuh puting Mama keliatan.."
Ida : "Ehhh..Iya, gak papa kan kalo Mama seperti ini?”
Ida : “Abis Mama
gerah.."
Aku : "Iya
gak papa.."
Tak berapa lama adzan magribpun berkumandang.
Tak berapa lama adzan magribpun berkumandang.
Kami siap
solat berjamaah.
Memang
keluargaku rutin solat berjamaah kalo waktu solat magrib.
Kalo Papa lagi ada dirumah, Papa yang jadi
imam, Aku dan Mama jadi ma'mum, tapi jika Papa gak ada, Mama lah yang jadi
imam, dan Aku menjadi ma'mum..
Kamipun langsung solat, Mama yang jadi imam dan Aku di belakang yang jadi ma'mum.
Saat rukuk, Aku tidak khusuk.
Kamipun langsung solat, Mama yang jadi imam dan Aku di belakang yang jadi ma'mum.
Saat rukuk, Aku tidak khusuk.
Karena aku
melihat memek Mama yang kontras di balik mukenanya.
Begitupun saat sujud..
Akupun memutuskan
mengalihkan pandanganku.
Setelah rukuk
dan sujud di rakaat kedua.
Aku tidak
tahan lagi.
Aku penasaran
seperti apa bentuk memek Mama.
Akupun memutuskan untuk mengintip di balik mukena Mama..
Di saat sujud
rakaat terakhir.
Aku memberanikan
diri menyibakkan mukena Mama.
Aku : "Oohh..Indahnya" ucapku dalam hati.
Setelah solat selesai aku mencium tangan Mamaku.
Aku : “Muacchh..”
Dan aku langsung kembali ke kamarku..
Aku : "Aku
ingin melihatnya lagi, indaahh sekali memek Mama" ucapku dalam hati.
Pertama kalinya aku ingin melihat lebih tubuh wanita.
Sebelum ngaji sama Mama, Aku berniat merekam Mama sama Pak Ishak, semoga aku bisa mendapatkan video mereka lagi ngentot..
Akupun langsung kekamar dan mengambil Ipadku.
[Bersambung...]
Seksinya Para Mama Chapter 13 & 14
Sumber:
Semprot by koga49
0 komentar:
Posting Komentar