![]() |
Ilustrasi Ida |
Peringatan: Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian, masalah agama. kehidupan sosial ataupun ceita itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
Categori: Jilbab, Milf, Selingkuh
Para Tokoh:- Ida
- Guru Pengajian
- IRT [Ibu Rumah Tangga]
- Mama Rendy
- 35 Tahun
- Rendi
- Siswa SD
- Anak Arman dan Ida
- 10 Tahun
- Jaki
- Siswa SD
- Anak Pertama Vivi
- 12 Tahun
- Aldi
- Siswa SD
- Anak Wilda
- 10 Tahun
- Dodi
- Siswa SD
- Anak Dewi
- 10 Tahun
- Junaedi
- Ketua Pesantren [Pemilik Pesantren]
- 65 Tahun
- Ishak
- Sopir Pribadi Keluarga Arman [Khusus Ida]
- Ujang
- Tukang Kebun Keluarga Arman
- Sobar
- Tukang Sate
- 50 Tahun
Chapter 13
Setelah aku mengambil ipadku.
Aku menunggu Mama memanggilku.
Tak berapa lama Mamapun memanggil..
Ida : "Rendy, cepet sini waktunya
ngaji.."
Aku : "Iyaa Maa.."
Akupun keluar dari kamarku sambil membawa ipad
dan iqro.
Setelah sampai di dalam kamar Mama.
Aku langsung duduk.
Tapi Mama hendak keluar.
Aku : "Mama mau kemana..?"
Ida : "Mau kedapur dulu, ngambil
minum.."
Aku : "Yaa..Udah aku aja yang ngambil
Mah"
Ida : "Gak usah Mama aja cuma sebentar
ini.."
Mamapun keluar kamar dan masih menggunakan
mukenanya.
Setelah Mama menuruni tangga.
Aku mengikutinya dari belakang dengan perlahan, sambil
mempersiapkan ipadku.
Setelah Mama sampai didapur.
Akupun menuruni
tangga dan bersembunyi di sofa ruang tengah.
Dan aku melihat Pak Ishak disana sudah menunggu Mama.
Pak
Ishak melihat Mama dengan tersenyum dan sudah melorotkan celananya, kontolnya
yang masih layu sudah menggantung.
Pak Ishak : "Sini Bu cepet
jongkok.."
Mamapun
menghampiri Pak Ishak dan langsung jongkok sambil menggulung mukenanya sampe
perut dan aku bisa melihat dengan jelas pantat Mama yang bahenol dan semok.
Ida
: "Cepet ya Pak, anak saya sedang
menunggu di atas.."
Pak Ishak : "Ya Bu tenang aja, saya
tahu.."
Mamapun langsung memegang kontol Pak Ishak dan
memasukannya ke mulut.
Aku langsung merekam adegan Mama..
Ida : “Ggeehhllokkkk...gheeghhllookk...”
Pak Ishak : "Bu enaaakk...bangeett...Buu..."
Tak lama Pak Ishakpun mencabut kontolnya dari
mulut Mama.
Pak Ishak : "Nungging Bu.."
Ida
: "Jilatin memek saya dulu atuh Pak..!!"
Pak Ishak : "Kan Ibu yang bilang gak bisa
lama, Den Rendy nunggu di atas.."
Ida
: "Tapi memek saya pengen dijilatin Pak,
masa Bapak aja yang mau enak.."
Ida : "Saya kan udah ngulum kontol bapak,
gantian dong.."
Pak Ishak : "Gimana kalo Den Rendy
turun?”
Pak Ishak : “Saya bisa-bisa gak sempet nyodok memek Ibu.."
Ida : "Anak saya gak bakal turun percaya deh sama
saya, cepet jilat.."
Sambil duduk di meja makan.
Mama menggulung mukenanya dan mengangkangkan kakinya.
Pak Ishakpun langsung menjilati memek Mama.
Pak Ishak : “Shhooolllttt....sshhooolltt..”
Ida
: "Oouuhhh...Ppaakkk..uuuhhh..mmhhhmmm...hheemmm.."
Setelah beberapa menit ngejilat memek Mama.
Ida : "Udah Pak, sekarang cepat sodok
memek saya.."
Pak Ishakpun berhenti dan langsung berdiri dan
siap menyodok Mama.
Ida
: "Jangan keras-keras ya Pak nyodoknya.."
Dengan gaya Mama duduk di meja makan sambil
mengangkangkan kakinya.
Pak Ishakpun bersiap-siap menyodoknya..
Pak Ishak : "Siap Bu..?"
Kontol Pak Ishak pun masuk perlahan ke memek Mama.
Pak Ishak : "Ooouuhh..Buu.."
Ida : "Ooohh.."
Desah mereka saat kontol Pak Ishak masuk seluruhnya kedalam memek Mama.
Pak Ishakpun mulai memompanya dengan ritme
sedikit kencang..
Ida : "Ooohhh...ohhhh..Ppaaakkk...Paakk...heeehhh...heehh...”
Ida : “Heemmmmmhh...ahhh..ahhh...uuhhh..."
Plookkk...plookkkk...plookkkk....
Suara kedua kelamin mereka saat berbenturan..
Ida : "Pakkk....jaanggaann....kenceeengg..kenceengg...oouuhh...ahhh...aaahhh..."
Pak Ishak : "Iiyyaaa..Buu...inii..jugaaa..pelaan.."
Saat mereka sedang ngentot, aku ingin
mengerjai Mama.
Aku balik keatas dengan perlahan.
Tapi aku simpan
ipadku di sofa dan memposisikannya supaya terus merekam adegan Mama dan Pak Ishak.
Aku memanggil Mama.
Aku : "Mamaaa..."
Ida
: "Iyyaaa...beentaaarr...Mamaa...lagiiii..iniii..."
Akupun kembali memanggilnya..
Aku : "Mamaa lagi ngapainn?”
Aku : “Kok lama amaat siiihh.."
Ida : "Gaaakk..ngapaaa..ngapaiinn...benttaarr...saayyaaanngg...oohhh..."
Setelah
memanggilnya, akupun kembali ke bawah dan melihatnya, sekarang Mama sedang
nungging dan Pak Ishak menyodoknya dari belakang.
Tak lama sepertinya Mama ingin menyudahinya,
Mungkin karena tadi aku panggil.
Ida : "Paakkk..udaahhh..aakkk..oohhh..aahhh..aahhh...eehhemmmmmhh..."
Pak Ishak : "Nanttii...atuhh...Buu..tanggungg..nii.."
Ida : "Anaankk..sayaahh..udaahh..manggiill...tuuhh.."
Pak Ishak : "Tapikaann..tangggungg Bu..dikiitt
lagii.."
Tak berapa lama Pak Ishak pun akan ngencrot.
Pak Ishak : "Buuu... sayaaaa...sampaaii...."
Sambil mencabut kontolnya dari memek Mama.
Mamapun langsung jongkok dan siap menerima
pejuh Pak Ishak.
Ceerrooottt...cerrooott...
Pejuh Pak Ishak nyemprot ke muka Mama dan
mukenanya..
Pak Ishak : "Ibu belum keluar ya??”
Pak Ishak : "Maaf ya Bu.."
Ida : "Gakpapa yang penting pejuh Bapak
sudah ngecrot.."
Mamapun langsung mengelap mukanya dengan
mukenanya.
Sebelum pamit Pak Ishak meremas susu Mama.
Pak Ishak : "Permisi Buu..".
Ida
: “.....”
Mama merapikan mukenanya dan tidak menjawab Pak Ishak.
Mamapun langsung menuju keatas.
Akupun bergegas ke atas menuju kamar Mama sambil kupegang ipadku dan langsung duduk. Ku dengar langkah Mama menuju ke kamar.
Ida : "Maaf ya, Mama tadi masak air dulu.."
Aku : "Ohhh.. Iya Ma.."
Bau pejuhpun sangat tersengat di hidungku
ketika Mama duduk mendekat.
Ida : "Yaaa..Udah cepet bismilah.."
Aku pun mulai mengaji.
Tapi mataku tidak
bisa perpaling dari susu Mama yang kontras menerawang di balik mukenanya yang sedikit
basah.
Chapter 14
Tak berapa lama adzan isapun berkumandang dan ngajipun
selesai.
Mamapun memberikan tangannya kepadaku sambil berkata.
Ida : "Udah, waktunya solat, Mama mau ke kamar mandi
dulu ambil Wudu.."
Akupun menggapai dan mencium tangannya sambil
menutup iqro'ku.
Aku : “Muachh...”
Mamapun melangkah menuju kamar mandi.
Saat Mama di kamar mandi, bel rumah berbunyi, akupun
langsung turun ke bawah.
Dan terdengar suara laki-laki mengucapkan salam diluar.
"Asalamualaikum"..
Akupun menjawabnya di dalam
"Waalaikumsalam.."
Ckrekk..kreekkkeettt..
Saatku buka,
ternyata Pak Haji Junaedi yang datang dengan memakai jubah putih, peci putih
dan sorban putih.
Junaedi : "Ehh..Rendy, Mamanya ada..?"
Aku : "Ada Pak Haji, lagi di kamar.."
Akupun mempersilahkan duduk pada Pak Haji..
Aku : "Silahkan Pak Haji duduk dulu, nanti saya
panggilin Mama dulu".
Junaedi : “Ehh.. Iya,makasih, Anak pinter"..
Akupun menuju ke atas lagi untuk memberitahu Mama.
Saat aku buka pintu kamar Mama, Mama sedang memakai baju
tidur.
Aku : "Ma..”
DEGH...
Ida : "Eh sayang ketuk dulu atuh kalo mau masuk ke
kamar Mama, gak sopan, kirain siapa."
Mamaku kaget, tapi Mama biasa saja dengan
kehadiranku.
Aku : "Iya Mah maaf, aku gak sengaja”
Aku : “Oh iya Mah di bawah ada Pak Haji nanyain Mama."
Ida : "Pak Haji, mau apa lagi?” ucap Mama
dalam hati
Ida : “Eh iya nanti Mama ke bawah, kamu udah solat belum..?"
Aku : "Belum lah, kan tadi Mama bilang mau berjamaah.."
Ida : “Oh iya, ya udah ayuk.."
Ajak Mama sambil mengenakan mukenanya yang
tadi.
Kamipun solat.
Setelah selesai solat.
Aku minta ijin ke Mama mau ke rumah si Jaki.
Aku : "Ma aku kerumah Jaki dulu ya.."
Ida : “Mau ngapain lagi?"
Aku : "Nggak aku pengen maen game aja”
Aku : “Ya mah ya, aku janji jam sembilan aku pulang"
Ida : “Emang gak ada pr gitu?”
Ida : “Terus kamu gak makan dulu.."
Aku : "Gak ada Mah kan tadi udah di
kerjain waktu sore”
Aku : “Nanti aja lah beli sate Pak Sobar.."
Ida : “Sate, mana kenyang kamu, orang gembul
juga makannya.."
Aku : "Ihh.. Siapa juga yang gembul, Mama kali”
Aku : “Kan sate Pak Sobar ada lontongnya Ma, pasti kenyang
lah.."
Ida : “Ya udah kalo gitu, ada uangnya gak..?"
Aku : "Ada, ya udah Ma.. Aku berangkat
dulu ya, asalamualaikum.."
Ida : “Waalaikumsalam, jangan malem-malem pulangnya.."
Aku : "Iya.."
Akupun langsung turun sambil membawa ipadku,aku melewati
pak haji yg du2k dan berkata.
Aku : "Permisi Pak Haji.."
Junaedi : “Eh iya, mau kemana malem-malem begini?"
Aku : "Ke rumah Jaki, Pak Haji.."
Sambil berlalu keluar rumah.
Aku
tidak langsung kerumah Jaki, sebelum keluar gerbang rumahku aku berniat ingin
mengintip Mama lagi.
Aku : “Apa yang akan Mama lakukan bersama Pak Haji Junaedi?”
ucapku dalam hati.
Akupun langsung balik lagi dan mengintip di
jendela depan.
Jendela depan
rumahku ini tidak akan di tertutup sebelum Mama menyuruh Pak Ujang ataupun Pak
Ishak menutupkannya.
Sambil mengintip aku kembali merekamnya dengan ipadku.
Aku melihat Mama
baru turun dari kamarnya dengan menggunakan baju tidur berwarna pink dan
jilbabnya yg putih..
Ida : “Eh Pak Haji maaf ya menunggu, baru selesai solat
tadi sama Rendy.."
Mama sambil menghapirinya dan bersalaman dengan Pak Haji.
Junaedi : “Nggak papa Bu, baru sebentar kok.."..
Ida : "Soalnya kalo gak di ajak berjamaah susah banget
solatnya Pak Haji.."
Junaedi : “Oohh, yah namanya juga anak-anak Bu.."
Ida : “Iya Pak, oh iya Pak Haji mau minum
apa?, hampir lupa saya.."
Junaedi : “Ah gak usah repot-repot Bu, saya
kesini cuma pengen silaturahmi.."
Ida : “Ahh.. gakpapa atuh Pak Haji, kan jarang
kesininya,”
Ida : “Beneran Pak Haji mau minum apa, kopi hitam, atau
kopi susu?"
Junaedi : “Ya udah deh, kalo gitu gak pake kopi susunya aja
Bu.."
Pak Haji sambil tersenyum..
Ida : “Yaahh, kalo yang itu mah langsung aja atuh Pak Haji.."
Junaedi : “Beneran Bu, ayo atuuh, dimana..?"
Ida : “Yah keatas atuh Pak Haji”
Ida : “Jangan disini, nanti takut ada orang yang masuk bisa
berabe.."
Junaedi : “Ohh, ya udah atuh, ayo Bu,saya udah gak tahan
nih dari tadi..”
Sambil memegang tangan Mama dan berdiri.
Mamapun ikut berdiri.
Dan merekapun melangkah menuju keatas.
Sambil berjalan menuju keatas, tangan Pak Haji meremas
pantat Mama.
Ida : “Gak tahan gimana Pak Haji kan tadi udah
saya kasih waktu sore.."
Junaedi : “Iya tapi saya belum puas Bu,”
Junaedi : “Waktu pulang saya kepikiran terus memek Ibu,”
Junaedi : “Saya masih ingin nyodok memek Ibu, gak tahan
banget pokonya lah.."
Sambil berjalan menuju kamar Mama
Dan Mama hanya tersenyum mendengar perkataan Pak Haji.
Aku : “Sial aku tidak bisa mengintip mereka,”
ucapku dalam hati.
Aku : “Aku kira mereka akan ngentot di ruang tengah.”
Ucapku dalam hati.
Akupun memutuskan untuk langsung kerumah si Jaki.
Saat aku sudah dekat di rumah si Jaki, aku
melihat Pak Sobar.
Tokk..tokk..tokkk..
Sobar : "Satteee..sattee..yooo..satttee..."..
Pak Sobar adalah Tukang Sate keliling umurnya 50 tahun.
Akupun menghampirinya.
Aku : "Pak.."
Sobar : "Ehh..Sampeyyan ngagetin sayyaa saja, mau apa
taeuyeu?”
Aku : "Hehe..Satenya Pak 15rb, lontongnya 5rb
dibungkus yah.."
Aku sambil tersenyum
Sobar : "Oh.. Beerress Bos".
Setelah membeli sate aku langsung menuju
kerumah si Jaki.
Aku : "Asalamualaikum.."
Ckrekk..kreekkkeettt..
Pintu terbuka.
Dan ternyata si Jaki yang membukakan pintu.
Jaki : "Ehh..Lama amat lu, katanya udah isa.."
Sambil kita masuk..
Aku : "Nanti aku ceritain."
Jaki : "Lu bawa apaan..?"
Aku : "Ini sate Pak Sobar, tadi aku beli
karena aku belum makan.."
Jaki : "Udah ayo masuk.."
Aku masuk kamarnya si Jaki, disana sudah ada Dodi dan Aldi
sedang maen PS 3.
Mereka langsung menoleh.
Aldi dan Dodi : "Kamu bawa apaan Ren..?"
Aku : "Sate, aku laper, kamu mau nggak..?"
Aku : "Jaki kamu mau nggak..?"
Aldi dan Dodi langsung mendekat.
Jaki : "Nggak ah,eh tadi lu mau nyeritain apa?"
Sambil maeinin hpnya.
Aku : "Nanti aku makan dulu.."
[Bersambung...]
Seksinya Para Mama Chapter 15
Sumber:
Semprot by koga49
0 komentar:
Posting Komentar