Pages

Minggu, 03 Desember 2017

[Cerita Sex] Seksinya Para Mama [04] [05] [18+]

Ibu Ida
Peringatan: Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian, masalah agama. kehidupan sosial ataupun ceita itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
Categori: Jilbab, Milf, Selingkuh
Para Tokoh:
    • Ida
      • Guru Pengajian
      • IRT [Ibu Rumah Tangga]
      • Mama Rendy
      • 35 Tahun
      • Dewi 
        • IRT [Ibu Rumah Tangga]
        • Mama Dodi
        • 35 Tahun
        • Wilda
          • IRT [Ibu Rumah Tangga]
          • Mama Aldi dan Riki
          • 34 Tahun
        • Vivi
          • IRT [Ibu Rumah Tangga] [Janda]
          • Mama Jaki
          • 38 Tahun 
        • Rofidah
          • IRT [Ibu Rumah Tangga]
        • Dahlia
          • IRT [Ibu Rumah Tangga]
        • Mumun
          • IRT [Ibu Rumah Tangga]
          • Guru Matematika
        • Leha 
          • IRT [Ibu Rumah Tangga]
          • Istri Pak RT
        • Rendi
          • Siswa SD
          • Anak Arman dan Ida
          • 10 Tahun
        • Jaki
          • Siswa SD
          • Anak Pertama Vivi
          • 12 Tahun
        • Aldi
          • Siswa SD
          • Anak Wilda
          • 10 Tahun
        • Dodi
          • Siswa SD
          • Anak Dewi
          • 10 Tahun
        • Riki
          • Anak kedua Vivi
          • 5 Tahun
        • Ishak
          • Sopir Pribadi Kelurga Arman [Khusus Ida]
        • Ujang
          • Tukang Kebun Keluarga Arman
        • Tohir
          • Tukang Sayur









        Chapter 04

        Aku baru menyadari bahwa Mamaku selingkuh.

        Aku bertanya kembali ke si Jaki.

        Aku : "Jak jika selingkuh emang harus pegang2 pantat segala gitu.?"

        Jaki : "Lu..Lu pada oon apa goblok sih..?”

        Jaki : “Yang namanya selingkuh ya pasti ngentot lah.."

         Aku merasa heran, tadi si Jaki bilang Mamaku selingkuh, tapi sekarang dia bilang kalo selingkuh itu pasti ngentot..

        Aku : "Berarti Mamaku nggak selingkuh dong Jak?”

        Aku : “Karena Mamaku tidak ngentot sama Pak Ishak.."

        Jaki : "Ya kamu kan gak tahu apa yang terjadi setelah kamu pergi"

        Aku : "Iya juga yah..” pikirku dalam hati.

        Aku : “Karena Pak Ishak bilang” ucapku dalam hati

        Aku : “Nanti di terusin setelah aku berangkat ke sekolah” ucapku dalam hati

        Aku : “Bisa jadi Mamaku...Ohhh.. tidak nggak mungkin..” pikirku dalam hati.

        Jaki : "Udah gini aja..Supaya kalian percaya”

        Jaki : “Apakah Mama kalian selingkuh atau nggak”

        Jaki : “Gimana kalo kita selidiki aja..setuju..?"

        Aku dan Aldi saling pandang.

        Karena aku ragu dan takut.

        Tapi kami penasaran juga.

        Kami putuskan untuk menyelidiki Mama kami..

        Aldi : "Ya udah demi kebenaran ayo kita selidiki.."

        Dodi : "Aku gimana"?

        Jaki : "Lu mau ikut gak..?"

        Dodi : "Aku takut teman-teman"

        Jaki : "Dasar culun penakut..”

        Jaki :  “Inikan untuk kebenaran juga”

        Jaki : “Kan kata Pak Ustad.. juga kebenaran itu harus di tegakkan”

        Jaki : “Gimana sih lu..."

        Aku dan Aldi : "Udah Dod ikut aja mungkin lu bisa ngebantu kita.."

        Dodi ragu dan gugup.

        Dodi : "Hmm.. Ya udah deh”

        Dodi : “Tapi setelah pulang sekolah yah”

        Dodi : “Kita susun rencana gimana caranya.."

        Kitapun sepakat dan bersiap dengan misi kita.

        Tak lama bunyi bel masuk pun berbunyi...

        Kriiiiiiiiinnnnngggggg....

        Kamipun kekelas masing-masing untuk belajar.

        Dan menunggu bel pulang...

        Jam 11:10 belpun berbunyi...

        Kriiiiiiiiinnnnngggggg....

        Aku dan Jaki bersiap-siap dengan rencana kami.

        Setelah kami keluar dari kelas Aldi dan Dodi pun sudah berada di gerbang sekolah..

        Kamipun langsung bergegas menuju rumah masing-masing..

        Sebelum kami pulang kerumah Jaki bilang.

        Jaki : "Setelah pulang kalian langsung ke rumahku yah, aku tunggu"

        Kamipun langsung mengiyakan dia. Dan langsung pulang kerumah.


        Chapter 05


        Saat aku berada di pintu rumah aku langsung masuk sambil mengucapkan salam.

        Aku : "Asalamualaikum..Maaa...Aku pulang..”

         Mama keluar dengan daster dan jilbab kuningnya, tapi ada yg ganjil dengan penampilan Mama, baju yang di pakainya basah seperti keringat.

        Ibu Ida

        Ibu Ida : "Ehh.. Anak Mama udah pulang gimana sekolahnya Nak?"

        Mama bertanya sambil mengulurkan tangannya.

        Aku menggapainya dan mencium tangannya.

        Muach...

        Aku : "Baik-baik aja ko, baju Mama kenapa basah gitu..?"

        Mama : "Oh.. Tadi Mama lagi nyuci piring terus kerannya bocor,”

        Ibu Ida : “Jadi airnya kemana-mana, untung aja ada Pak Ujang”

        Ibu Ida : “Terus di perbaiki sama Pak Ujang deh, gitu.."

        Aku : "Oh gitu ya, ya udah Mah.. Aku ganti baju dulu.."

        Mama : "Oh.. Iya, kalo udah ganti baju terus makan langsung tidur yah"..

        Aku : "Iya Ma..”

        Aku : “Ehh.. Tapi aku ada janji sama Aldi dan Dodi”

        Aku :  “Mau kerumah si Jaki, Ma..Ngerjain tugas kelompok.."

        Ibu Ida : "Kok dirumah Jaki?”

        Ibu Ida : “Biasanyakan dirumah Dodi.."

        Aku : "Sekalian ngebantu si Jaki, Ma..”

        Aku : “Tadi dia di hukum buat ngerjain tugas, karena dia gak ngumpulin PR"

        Aku berbohong untuk pertama kalinya ke Mama..

        Mama : "Ohh.. Ya udah, tapi jangan lama-lama bentar lagi kan Dzuhur”

        Aku : "Iya Maaa.."

         Aku langsung kekamar, ganti baju dan pas saat aku mau keluar, aku mendengar ada yg ngobrol di halam rumah, pas aku melihat kejendela, aku melihat Pak Ujang sedang ngobrol sama Mama di halam rumah sambil duduk, tapi tangan Pak Ujang berada di depan Mama seperti sedang memijat,aku perhatikan ternyata Pak Ujang sedang memegang susu Mama.

        DEGH...

        Aku kaget minta ampun, waktu pagi dengan Pak Ishak, sekarang dengan Pak Ujang.

         Apakah Mama benar-benar selingkuh, tapi kenapa dengan dua orang. sekaligus, banyak pertanyaan di kepalaku yg membuatku bingung.

        Aku : “Lebih baik aku segera ke rumah jaki ah.." pikirku dalam hati.

        Aku menuruni tangga dengan cepat..

        Aku : "Maaaaa... Aku pergi dulu.."

        Ibu Ida : “Iya, Ehh.. Udah makan belum?”

        Ibu Ida : “Jangan lupa solat dzuhur"

        Aku : "Nanti aja Ma, Iya Ma..."

        Aku : "Asalamualaikum"

        Ibu ida : "Waalaikumsalam"

        Sambil bergegas menuju rumah si jaki..

        Saat aku berada di depan rumah si jaki aku langsung mengucapkan salam.

        Aku : "Asalamualaikum Jakii.."

         Ternyata Ibunya jaki yang membukakan pintu sambil menggendong anaknya atau adiknya Jaki.

        Aku : "Asalamualaikum..Tante"

        Ibu Vivi

        Ibu Vivi : "Waalaikumsalam.. Rendy"

        Sambil memberikan tangannya kepadaku.

        Aku langsung menggapai tangannya dan menciumnya.

        Muach..

        Ibu Vivi : "Tadi kata Jaki kamu langsung ke kamarnya aja”

        Aku : "Iya.. Tante"

        Tante Vivi kebanyakan seperti ibu-ibu yang lainnya dia selalu memakai hijab.

        Namun dia selalu memakai pakaian yang ketat.

        Yang menampilkan lekuk tubuhnya.

        Bapaknya Jaki sudah meninggal 2 tahun yg lalu..

        Ohhh.. Iya Adiknya Jaki berumur 5 tahun yang bernama Riki.

        Aku langsung masuk ke rumah jaki dan menuju kamarnya.

        Disana sudah ada Aldi dan Dodi dan Jaki langsung menyuruhku duduk.

        Jaki : "Sini lu duduk, gimana udah ada ide belum buat rencana kita..?"

        Aku dan Aldi pun menggelengkan kepala.

        Sedangkan Dodi cuma diam tanpa kata.

        Jaki : "Ya.. Udah,”

        Jaki : “Gua ada ide gimana kalo kita mengintip sambil kita video?”

        Jaki : “Perbuatan Mama lu berdua.."

        DEGH...DEGH..

        Aku dan Aldipun langsung kaget..

        Aku dan Aldi : “Kok divideo segala sih..?"

        Kamipun heran dengan rencana si Jaki.

        Dodi : "Iya.. Kok di video segala, itukan gak baik"

        Jaki : "Lu itu iya oon..”

        Jaki : “ Kalo kita bisa ngerekam Mama lu berdua kita punya bukti”

        Jaki : “Bahwa mereka itu selingkuh, terus kita aduin deh ke Bapaklu”

        Jaki : “Kalo nggak..”

        Jaki : “Gimana mau percaya Bapaklu sama bocah seperti kita pikir oon"

        Kamipun terdiam dan berpikir..

        Aku : "Iya.. Juga yah”

        Aku : “ Kalo kita punya bukti kan kita bisa kasih tahu ke Bapak kita,”

        Aku : “Nanti Mamaku di marahin sama Bapak”

        Aku : “Dan.. Sopir sama Tukang Kebunku juga bakal kena marah,”

        Aku : “Kamu pinter Jak.."

        Aldi : "Ya udah deh aku ngikut aja,”

        Aldi : “Tapi aku gak berani ngerekam Mamaku”

        Aldi : “Aku takut ketauan dan dimarahin.."

        Aku : "Aku juga"

        Dodi : "Ya terus kalo memang gak berani”

        Dodi :  “Siapa yang berani ngerekam?”

        Dodi : “Kan harus jarak deket supaya jelas.."

        Jaki : "Kalo lu pada gak berani gua aja.."

        Jawab Jaki sekenannya, tanpa ada rasa takut sedikitpun.

        Dodi : “Kamu Jak.. asal jawab aja, kamu gak takut ketauan gitu?”

        Dodi : “Apa kamu udah pernah ngelakuin ini sebelumnya?"

        Dodi penasaran..

        Jaki : "Emang gua udah pernah, malah puluhan kali..”

        Jaki : “Emang kenapa..?”

        Jaki :  “Lu.. Nanya-nanya mulu udah kaya wartawan aja lu.."

        DEGH..DEGH..DEGH..

        Kita kaget dengan perkataan dia

        Dan Dodi pun langsung diam...

        Aldi : "Siapa aja yang pernah lu vidioin..?"

        Jaki : "Siapa Yaahh..Mmhhmm..”

        Jaki : “Mama gw, Bibi gw, Ibu Ustadzah Rofidah, Ibu Hajjah Dahlia”

        Jaki : “Ibu Mumun Guru matematika, Ibu Leha istri Pak RT”

        Jaki : “Terus...Gua gak inget lagi siapa.."

         Dia menjawab dengan ekpresi yang biasa saja, seperti tidak mempunyai rasa bersalah..

        DEGH...DEGH...DEGH..

        Kamipun kaget bukan main bagaimana bisa dan kenapa dia merekam mereka.

        “Terutama Mamanya sendiri..??”

         Aku baru tahu ternyata Jaki juga pengagum wanita setengah baya, pantesan saat dia ngeliat Mamaku, Mamanya Dodi dan Ibu Ita, dia selalu serius, ternyata dia juga pengagum MILF.

        Aldi : "Kenapa?”

        Aldi : “Kok Mama kamu juga kamu rekam?"

        Jaki : "Gua bosen aja, liat yang ada di internet, gua pengen liat yang asli"

        Aldi : "Kebanyakan nonton bokep sih lu jadi pengen yang lebih kan"

        Jaki : "Biarin suka-suka gua mau apa kek..”

        Jaki : “Ehh.. Lu pada mau liat gak koleksi rekaman gua..?"

        Aku: "Udah ah.. Ayo kapan kita bisa melakukan rencana kita"?

        Jaki : "Okee..Sekarang lu pada telepon ke rumah lu”

        Jaki : “Kasih tau Mama lu pada, lu juga Dod bilang sama Mamalu..!!"

        Dodi : "Kok aku juga sih?”

        Dodi : “Mamaku kan gak selingkuh.."

        Jaki : "Ehg.. cupu, supaya Mama mereka percaya,”

        Jaki : “Kalo kita sedang kerja kelompok oon.."

         Aku, Aldi dan Dodi langsung menuju telpon rumah Jaki yang ada di ruang tengah rumahnya, kami langsung menelpon Mama kami.
        Aku yang pertama nelpon.

        Tuuuttt...Tuuuttt...Tuuuttt...

        Mama : "Aassaallaamuuaalaikuumm..”

        Ibu Ida : “Haaallloo..Eehh...Eehhh...Mmmhhhh..Oohh..Aahhh.."

        Aku : "Waalaikumsalam.. Maa ini aku.."

        Ibu Ida : "Oohh.. Kamuuu saayyangg eeuuhhh...Mmmhhhh...”

        Ibu Ida : “Pelan-pelan Paaakk...Aahhh..Mmmhhh.."

        Aku : "Mama kenapa kok kaya kepedesan gitu..??"

        "Mamaaamu sedang di pijitin Den...Uuhhhh Bu.. Ennaakk.."

        Clookk... Cclookk..

        Suara mulut Mama seperti sedang tercekok sesuatu.

        Aku : "Mama kenapa Pak..?"

        "Gak.. Kenapa-kenapa Den..”

        “Cuma cape aja mungkin tadi cuciannya sangat banyak”

        “...Uuhhh Buuu.."

        Aku : "Bapak kenapa?"

        "Gak kenapa-kenapa Den..”

        “ Cuma Bapakan lagi mijitin jadi harus sekuat tenaga”

        “Supaya cepat kelaarr...Ooohhh"..

        Tapi aku mendengar ada dua suara laki-laki di sana.

        Aku : "Pak.. Ada siapa aja di rumah kok ada dua suara laki-laki sih?"

        Pak Ishak : "Oohh..Pak ujang sedang mijitin kaki Mama.. Aden”

        Pak Ishak : “Sedangkan saya sedang mijitin pundaknya Mama..Aden”

        Pak Ishak : “Oohhh...Buuuh.."

        Ternyata Pak ishak yg tadi ngangkat telpon sesudah Mama.

        Aku mendengar suara Mama lagi seperti sedang loncat-loncatan.

        Ibu Ida : “Ohhh..ohhh..ohhh..yyaahhh...Pakkk..yang di situuu..”

        Ibu Ida : “Ennnakk...Paakkk...Ohhhhh...Uuhhh...Mmhhh.."

        Aku: "Pak.. Aku ingin bicara sama Mama.."

        Pak Ishak : "Ooohh.. iiyyaa Deenn..Buu anak ibu mau ngomong.."

        Mama : "Aahhhh...Adaaa aappaa..Nnnaakk...?’

        Ibu Ida : “Oohh...uhh..badan Mama pegel niiihh..”

        Ibu Ida : “Lagi.. Diii..Piijiitinn sama Pak Ujaang dan Pak Ishhaaakkkk..

        Ibu Ida : “Aahhh..Oohh..Mmmhh..."

        Aku : "Gak aku cuma mau bilang aku solat di rumah Jaki aja yah”

        Aku : “Karena mungkin masih lama, ngerjain tugasnya.."

        Ibu Ida : "Iyyaahh...Tapiii..uddaahh..Aahhh..”

        Ibu Ida : “Makaann..Belumm...mmhhhh..??”

        Aku : "Aku makan bareng disini sama Aldi dan Dodi juga..”

        Aku : “Tante Vivi tadi masak buat kita-kita...”

        Aku : “Ya.. udah itu aja Ma, semoga cepet sembuh yah pegelnya..”

        Aku : “Asalamualaikum Ma.."

        Ibu Ida : "Iyaa..Aahhh...Mmm..Uuhh...”

        Ibu Ida : “Waaaallaiikummsaalaamm.."..

        Tuuuttt..

        Mama menutup telponya.



        [Bersambung...]







          Seksinya Para Mama Chapter 06













        Sumber: 
        Semprot by koga49

        0 komentar:

        Posting Komentar