Pages

Jumat, 01 Desember 2017

[Cerita Sex] Seksinya Para Mama [01] [18+]

Ilustrasi Ida
Peringatan: Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian, masalah agama. kehidupan sosial ataupun ceita itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
Categori: Jilbab, Milf, Selingkuh
Para Tokoh:
    • Ida
      • Guru Pengajian
      • IRT [Ibu Rumah Tangga]
      • Mama Rendy
      • 35 Tahun
      • Dewi 
        • IRT [Ibu Rumah Tangga]
        • Mama Dodi
        • 35 Tahun
        • Wilda
          • IRT [Ibu Rumah Tangga]
          • Mama Aldi
          • 34 Tahun
        • Vivi
          • IRT [Ibu Rumah Tangga] [Janda]
          • Mama Jaki
          • 38 Tahun 
        • Rendi
          • Siswa SD
          • Anak Arman dan Ida
          • 10 Tahun
        • Jaki
          • Siswa SD
          • Anak Vivi
          • 12 Tahun
        • Aldi
          • Siswa SD
          • Anak Wilda
          • 10 Tahun
        • Dodi
          • Siswa SD
          • Anak Dewi
          • 10 Tahun
        • Arman
          • Pegawai Kantor
          • Suami Ida
          • Ayah Rendi
          • 58 Tahun
        • Ishak
          • Sopir Pribadi Kelurga Arman [Khusus Ida]
        • Romli
          • Sopir Pribdai Keluarga Arman [Khusus Arman]
        • Ujang
          • Tukang Kebun Keluarga Arman
        • Tohir
          • Tukang Sayur









        Chapter 01


        Perkenalkan namaku Rendy umurku 10 tahun. 

        Mamaku bernama Ibu Ida umur 35 tahun dan Bapaku bernama Pak Arman umur 58 tahun.

         Aku tinggal bertiga di kota xxx bersama ibu dan bapaku Ibuku adalah Guru Pengajian dan Bapaku Pekerja Kantoran yang jarang di rumah, karena dia selalu keluar kota. Otomatis aku selalu ditinggal bersama ibuku di rumah bersama sopir pribadi dan tukang kebun.

         Oh iya keluargaku mempunyai 2 sopir pribadi yang bernama Pak Ishak dan Pak Romli dan 1 tukang kebun yang bernama Pak Ujang. 

         Pak Romli adalah sopir Bapaku yang selalu ikut kemanapun karena dia adalah mantan sopir taksi, sedangkan Pak Ishak dia hanya mantan sopir angkot yang disuruh bapaku untuk selalu dirumah supaya jika ibuku memerlukan sesuatu tinggal bilang saja pada Pak Ishak.

         Aku baru kelas 5 SD tapi aku sudah sering nonton film dewasa bersama teman-temanku, aku mempunyai 3 teman, yang 1 nakalnya minta ampun.

         Dia bernama Jaki umur 12 tahun, dialah yang membuatku mengenal film-film yang seharusnya belum pantas ku tonton, dan dia juga temanku yang paling abstrak dalam pelajaran. 

         Dan aku mempunyai teman yg super cupu dia sngat pemalu dan selalu grogi, tapi dalam urusan pelajaran dialah jagonya, namanya Dodi. 

         Dan yang terakhir bernama Aldi adalah temanku yang selalu mempunyai selera yang sama denganku, yaitu menyukai film dewasa yang ber aroma MILF. 

        Umur kedua sahabatku ini sama denganku 10 tahun, kecuali si Jaki.

        Setiap pergi ke skolah aku selalu berangkat bareng karena rumah kami berdekatan. 

        Ibu Jaki bernama Ibu Vivi umur 38 tahun. 

        Ibu Dodi bernama Ibu Dewi umur 35 tahun sama dengan ibuku. 

        Dan Ibu Aldi bernama Ibu Wilda umur 34 tahun. 

         Karena ibuku adalah pemimpin pengajian setiap hari minggu ibu-ibu selalu datang kerumah, termasuk ibu teman-temanku. 

         Aku tidak pernah berpikir macam macam kepada orang dewasa karena aku sangat tidak ingin kena marah, aku sangat benci ketika ibu atau bapaku memarahiku, apalagi orang lain.

        Hari Senin aku selalu dibangunkan oleh ibuku jam 05:30 untuk solat subuh. 

        Dia selalu berteriak...

        Mama : "Nakkk... bangun sudah jam setengah 6, waktunya solat, jangan tidur mulu"

         Padahal aku mendengarnya, namun aku hiraukan saja panggilan mamaku karena aku masih ngantuk. Tapi aku mendengar mamaku berjlan kearah pintu kamarku, aku buru-buru bangun.

        Mama : "Bangun, sudah siang cepat solat, mandi"

        Tookkk...Tokkk...Tookk...

        Aku : "Iya Mah, ini juga udah bangun"

        Aku langsung bergegas solat terus mandi. 

         Dan setelah itu aku memakai seragam siap berangkat ,saat aku menuruni tangga aku melihat Mama yg masih mengenakan mukenanya sambil memegang pada wastafel, dan Pak Ishak di belakangnya meremas pantat Mama sambil mukena Mama di gulung ke atas sampe pinggang dan Mama tidak memakai pakai dalaman..

        Pak ishak : "Bu empuk banget pantatnya, enak, apalagi kalo ba.."

        Mama: "Huuussshh jangan sekarang Pak,"

        Mama : "Anak saya masih ada di atas, nanti aja kalo udah berangkat aja"..

        Pak ishak : "Nanti di terusin yah Bu, saya pengen cepet- cepet nyodok nihh.."

        Mama : "Iya, bapaknya awas dulu saya lagi nyiapin makanan nih..."

        Pak Ishak : "Iya Bu, Saya permisi kebalakang dulu,”

        Pak Ishak : “Nanti kalo Den Rendy sudah berngkat Ibu panggil saya ya..”

        Mama : "Iya Pak..”

        Setelah itu Pak Ishak pergi kebelakang.

        Dan aku hanya mematung.

        Aku : "Mama dan Pak Ishak tadi ngapain yah?” ucapku dalam hati.

         Aku sungguh tidak tahu apa yg barusan terjadi, jujur selama ini aku menonton film dewasa aku hanya melihat wanita dan laki-laki tindih-tindihhan.

         Aku : “Ahh... lebih baik aku langsung tanyakan saja kepada Mama” ucapku dalam hati.

        Aku : "Mama kok masih pakai mukena"?tanyaku heran

        DEGH..

        Mamaku kaget dan langsung menoleh kearahku..

        Mama : "Oh tadi Mama baru selesai berzikir dulu, terus Mama ingat,

        Mama : “Mama belum nyiapin sarapan buat kamu”

        Mama : “jadi Mama masih mengenakan mukena deh.."

        Aku : "terus Mama.. kok tadi Pak ishak megang-megang pantat Mama?”

        Aku : “Terus mukenanya di gulung sampe perut”

        Aku : “Otomatis tadi aku ngliat paha Mama.."

        DEGH...

        Mamaku kaget bukan main.

        Mukanya memerah.

        Mama : "Ooh ta..ta..di Mama la.. la.. gi..lagi”

        Mama : “Tadi Mama lagi nyuci piring yang belum di cuci kemarin”

        Mama “Terus pantat Mama gatal, terus Pak Ishak datang”

        Mama : “Mama minta tolong deh sama Pak Ishak supaya garukin pantat mama,”

        Mama : “Karena Mama gak mau mukena Mama basah, gi..gii..tuuu..”

        Aku : "Ooh.. gitu ya, ya udah deh aku makan dulu.."

        Mama : "Ooh..Iya udah kalo gitu cepat yah nanti kamu terlambat upacara,”

        Mama : “Kan sekarang hari senin.."

        Mama langsung naik ke atas.

        Aku : "Ooh.. Iya Aku hampir lupa"

        Aku cepatkan makannya. 

        Sambil makan aku mendengar bel rumah berbunyi.

        DING...DONG..

        Saat aku mau membuka pintu.

        Mama turun.

        Dan sudah memakai daster dengan handuk dikepalanya.

        Aku :  "Mungkin Mama mau mandi?" pikirku dalam hati.

        Mama : "Udah Mama aja, kamu terusin makannya"

        Aku terusin makan sampe selesai.

         Setelah selesai aku membasuh tangan dan langsung keruang tamu, dan ternyata temanku Jaki sedang duduk dan Mama menemaninya.

        Mama: "Nih Jaki udah siap-siap, kamu udah makannya?"

        Aku : "Udah Ma, ayo Jak"

        Aku melihat gelagat aneh Jaki saat melihat Mamaku.

        Jaki : "Eh.. Ayo"

        Aku dan Jaki mengucapkan salam dan mencium tangan Mamaku.


        Begitupun Jaki, tapi dia agak lama mecium tangan Mamaku.

        Setelah itu aku menjemput Dodi.

        TOOKKK..TOOOKKK..

        Aku dan Jaki : "Asalamualaikuumm.."

        Ilustrasi Ibu Dewi

        Dan ternyata Ibu Dewi yang keluar bukan Dodi, ibu Dewi memakai daster yang ketat dan terlihat belahan dadanya dengan rambut lurusnya yang basah, karena Ibu Dewi memang termasuk Curvy MILF, meskipun dia sering ikut pengajian tapi dia tidak pernah memakai jilbab.

        Ibu Dewi : "Waalaikum salam eh Rendy dan Jaki masuk-masuk”

        Ibu Dewi : “Dodinya baru mandi tuh, mau minum apa?”

        Ibu Dewi sambil berjalan ke dapur.

        Jaki : "Susu aja Bu.."

        Ibu Dewi : "Jaki mau susu dingin apa susu panas"?

        Jaki : "Susu anget Bu"

        Ibu Dewi : "Kalo kamu Rendi mau minum apa?”

        Aku : "Gak usah Bu cuma bentar nih..”

        Ibu Dewi : "Ohh.. Ya udah..”

        Selagi Ibu Dewi menyiapkan minuman.

        Jaki : "Ren... Ibu Dewi semok ya.."

        Sambil melirik ke dapur.

        Aku : "Iya, emang kenapa?"

        Jaki : "Yah.. enak aja kalo ditindih, pasti enak.."

        Aku : "Kamu gila"

        Aku jawab sambil senyum.

        Tidak abis pikir apa yang barusan dia katakan..

        Dan Ibu Dewi datang membawakan minuman buat kami.

        Ibu Dewi : "Niih minumannya, nih Jaki susunya masih anget..”

        Aku dan Jaki : "Terimakasih tante"

        Aku : "Tante Dodinya mana?"

        Ibu Dewi: "oh iya lupa ntar tante panggilkan dulu yah"

        Ibu Dewi sambil berjalan.

        Jaki memperhatikan langkah Ibu Dewi dengan sangat serius.

        Aku : "Jaki ngapain kamu.. serius amat merhatiin Ibu Dewi"

        Jaki : "Uuhh pantatnya cuy semookk, gua gak sabar pengen ngeremes itu pantat"

        Aku: "Kebanyakan nonton bokep kamu"

        Jaki : "Hehe payah lu..”

        Jaki : “Bokep itu untuk pengetahuan kita membuat generasi2 baru oon"

        Aku : "Dasar omes (Otak Mesum)"

        Ibu Dewi dan anaknya keluar.

        Dodi langsung mencium tangan ibunya dan kamipun juga.

        Ibu Dewi : "Hati-hati ya sayang, jangan lupa di makan ya"

        Dodi : "Iya Ma, Asalamualaikum"

        Aku dan Jaki : "Asalamualaikum Tante"

        Ibu Dewi : "Waalaikum salam."

        Setelah itu kami menuju rumah Aldi.

        "Asalamualaikum" Serempak kami mengucapkan salam..

        Aldi membuka pintu dan langsung mengajak kami berangkat.

        Aldi : "Ayo..”

        Kamipun langsung berangkat.

        Aku : "Al, Kamu tadi nggak salim dulu ke Mama kamu, kok langsung berangkat aja?”

        Dodi dan Jaki : "Iya kamu kenapa buru-buru amat"?

        Aldi : "Aku mau ceritain ke elu-elu pada.”

        Aldi : “Ada yang gak beres sama Mamaku dan Pak Tohir.”

        Jaki : "Pak Tohir tukang sayur itu..?"

        Aldi : "Iya..Pak Tohir tukang sayur yg kriput itu"

        Aku : "Emang ada apa Mama kamu sama Pak Tohir?"

        Sambil jalan menuju sekolah Aldi bercerita mengenai Mamanya dan si Tukang Sayur.

        Aldi : "Tadi pas aku bangun ada yg memanggil Mamaku"

        Pak Tohir : “Bu.. Ibu Dewi sayurnya Bu.."

        Aldi : “Terus pas aku lihat di jendela”

        Aldi : “Ternyata Pak Tohir si Tukang Sayur sudah ada di depan rumahku.”

        Aldi : “Aku berjalan keluar kamar mencari Mamaku,”

        Aldi : “Saat aku melihat ke kamar Mama,”

        Aldi :  “Aku melihat Mama hanya memakai handuk di kepalanya”

        Aldi : “Dan tidak memakai apa-apa”

        Aldi : “Aku kaget,”

        Aldi : “Aku di pintu dulu sebentar sambil melihat Mama memakai baju.”

        Aldi “Terus aku masuk dan bilang"

        Aldi : “Ma.. Tukang Sayur sudah ada di depan"

        Ilustrasi Ibu Wilda

        Ibu Wilda : “Iya udah kamu mandi cepat, nanti terlambat"

        Aldi : “Saat Aku keluar dari kamar Mama”

        Aldi : “Dan menuju kamar mandi, Mama juga keluar dia menuju pintu depan,”

        Aldi : “Saat aku masuk kamar mandi aku lupa bawa handuk, terus aku keluar,”

        Aldi : ”Pas saat aku keluar aku melihat Mama di teras rumah sama Pak Tohir"

        Aldi : “Berhadapan sambil tangan Pak Tohir megang tangan Mama,”

        Aldi : “Pas Aku lewat aku tak sengaja mendengar Pak Tohir berbicara”

        Pak Tohir : "Ayo.. Bu sebentar aja, saya nggak tahan melihat Ibu.”

        Pak Tohir : “Sekali genjot saja"

        Ibu Wilda : "Nanti Pak.. Anak saya masih ada,”

        Ibu Wilda : “Nanti aja kalo anak saya sudah berangkat"

        Pak Tohir : "Beneran yah Bu, Saya nggak tahan banget nih"

        Ibu Wilda : "Iya Pak.."




        [Bersambung...]







          Seksinya Para Mama Chapter 02













        Sumber: 
        Semprot by koga49

          0 komentar:

          Posting Komentar