Nama Panggung :
Carolina Marin
Agama : Not Available
Tanggal Lahir :
15 June 1993
Tempat Lahir :
Huelva, Spanyol
Profesi : Pemain Badminton
Profesi : Pemain Badminton
Prestasi:
- Junior
- Juara European U17 Championships tahun 2009
- Juara European Junior Championships tahun 2011
- Juara 2 European Junior Championships tahun 2011
- Senior
- Irish International
- Juara: 2009
- Juara 2: 2011
- Uganda International
- Juara: 2010
- Cyprus International
- Juara: 2010
- Juara 2: 2009
- Morocco International
- Juara: 2011
- Spanish Open
- Juara: 2011
- Juara 2: 2013, 2014
- Swedish International
- Juara: 2013
- Stockholm
- Juara: 2013
- Finnish Open
- Juara: 2013
- London Grand Prix Gold
- Juara: 2013
- Scottish Open
- Juara: 2013
- Italian International
- Juara: 2013
- Juara 2: 2010
- European Championships
- Juara: 2014, 2016
- World Championships
- Juara: 2014, 2015
- All England
- Juara: 2015
- Malaysia Open,
- Juara: 2015
- Australian Open
- Juara: 2015
- Juara 2: 2014
- French Open
- Juara: 2015
- Hong Kong Open
- Juara: 2015
- German Open
- Juara 2: 2015
- Olympic Games:
- Juara: 2016
- Syed Modi International
- Juara 2: 2015
Biografi:
Corlina
Marlin adalah
seorang atlet badminton yang
membuat nama spanyol harum di badminton terutama dalam sector WS (Women
Single). Pastinya banyak orang yang terkejut negara yang kaya akan sepekbola
nya dan lebih populer sepak bolanya dapat melahirkan atllit badmindton yang
berpertasi di kancah dunia. Dialah Corlina
Marin.
Lahir di keluarga yang sangat menyanjung budaya negeri Spanyol,
Carolina Maria Marin Martin kecil sudah diperkenalkan tarian khas
negaranya, flamenco, oleh kedua orang tuanya. Sejak usia 8 tahun, Caro,
demikian ia biasa disapa, mulai menjalani latihan menarinya dengan
intensif. Bersama sejumlah teman-teman masa kecil, Marin mengaku cukup
menikmati hari-harinya tersebut sebagai calon penari flamenco. Dia
bahkan sempat berpikir untuk berprofesi sebagai penari flamenco
profesional.
"Tapi, itu tidak bertahan lama. Setelah saya mengenal olah raga Badminton, rasa cinta saya langsung berubah arah," ujar Marin.
Pertemuan Marin dengan Badminton bisa dibilang berkat campur tangan
teman kecil, yang juga berlatih tarian flamenco bersamanya. Saat itu,
tutur Marin, dia begitu terkesima dengan permainan Badminton, yang
menurut dia, aneh. "Waktu itu saya diajak main oleh teman. Saya sebelumnya tidak tahu
permainan Badminton. Jujur, saat pertama kali bermain, saya merasa,
'ini olah raga apa sih? kok aneh'. Tapi, di saat bersamaan saya juga
merasakan sensasi senang yang belum pernah saya rasakan sebelumnya.
Termasuk saat menari flamenco," jelas Marin.
Terus digelayuti rasa penasaran, Marin pun memutuskan ganti haluan masa
depan dengan berlatih Badminton secara serius. Didukung bakat yang
sejatinya ada dalam dirinya, Carolina mulai bermain bulutangkis di bulutangkis klub IES La Orden di Huelva. Marin cuma butuh waktu sekitar lima tahun
untuk menembus tim nasional Pada tahun 2009 ia menjadi pemain pertama bulutangkis Spanyol untuk memenangkan medali perak pertama, pada 2009 Eropa Badminton Championships dan medali emas pada 2009 Eropa U17 Badminton Championships.
Sayang, status Marin sebagai warga negara Spanyol kurang memberi keuntungan bagi perkembangan karier bulutangkisnya. Sebagai negara yang lebih mengenal sepak bola, basket, tenis, dan balapan sebagai olah raga utama mereka, dukungan finansial di bulutangkis bak mencari jarum di balik jerami. Tapi Marin dan pelatihnya, Fernando Rivas, pantang menyerah. Dengan segala keterbatasan yang mereka miliki, keduanya membuktikan bahwa bulutangkis di Spanyol layak mendapat atensi lebih dengan memenangi medali emas di Kejuaraan Junior Eropa 2011 dan medali perunggu di Kejuaraan Junior Dunia 2011.Namun, perhatian dan dukungan yang dinanti belum juga muncul. Di saat bersamaan, Marin, yang baru 'lulus' di level junior, gagal bersaing di kasta senior. Baru dua tahun kemudian, namanya kembali dibicarakan publik lantaran memenangi gelar juara di turnamen Inggris Grand Prix Gold. Di final, Marin, yang masih berusia 20 tahun, mengalahkan pebulutangkis Skotlandia, Kirsty Gimour, 21-19, 21-9.
Sadar masih punya potensi dan kesempatan, Marin, bersama rekan
senegaranya, Beatriz Corrales, dan sang pelatih, Rivas, memutuskan untuk
melakoni latihan di belahan dunia lain. Indonesia dan Thailand menjadi
tempat yang dituju. Meski cuma sempat mengecap periode latihan sekitar satu setengah
bulan di Indonesia dan satu bulan di Thailand, Marin belajar sangat
banyak. Imbasnya pun fenomenal. Turun di Kejuaraan Eropa 2014, yang menjadi pemanasan menuju
Kejuaraan Dunia tahun sama, Marin keluar sebagai juara. Di final, dia
mengalahkan pemain Denrmak, Anna Thea Madsen, dalam pertarungan rubber game, 21-9, 14-21, dan 21-8.
Puncak kejayaan,dan keajaiban Marin akhirnya tiba saat dia membungkam pebulutangkis tunggal putri nomor satu dunia asal Tiongkok, Li Xuerui.
Bertemu di final Kejuaraan Dunia 2014, Marin menang 17-21, 21-17, dan
21-18. Menjadikannya sebagai pebulutangkis Spanyol pertama sekaligus atlet
Eropa ketiga, setelah Lene Koppen dan Camilla Martin, yang meraih
prestasi tersebut.
Nama Marin semakin dibicarakan penggemar Badminton usai memenangi
gelar juara di turnamen Badminton paling tua sedunia, All England
2015. Kali ini, giliran pemain India, Saina Nehwal, yang dipecundangi
Marin di laga pamungkas dengan skor 16-21, 21-14, dan 21-7. Nehwal jugalah yang tampil sebagai lawan terakhir Marin di Kejuaraan
Dunia 2015 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, 10-16 Agustus
lalu. Kembali bertemu di laga final, atlet yang gemar mewarnai kukunya
dengan kuteks berwarna merah itu sekali lagi membuktikan dominasinya
dengan memenangi pertandingan secara straight game, 21-16, 21-19. Legenda Badminton baru pun resmi lahir. "Semua pencapaian itu tidak
mungkin terjadi tanpa bantuan pelatih
Fernando Rivas. Dia adalah orang pertama yang melihat sesuatu istimewa
dalam diri saya. Dia adalah orang yang sangat spesial, karena saat saya
datang ke pelatnas Spanyol, saya baru berusia 14 tahun. Jadi, buat saya,
dia adalah pelatih sekaligus ayah," ucap Marin, dikutip dari Badminton
Europe.
![]() |
Carolina Marin and Fernando Rivas (Coach) |
"Dia juga sosok sangat penting karena kami sudah bekerja sama selama
tujuh tahun. Dan saya tahu, jika bukan karena dia, saya tidak mungkin
ada di posisi ini dan memenangi gelar juara. Dia selalu menginginkan
yang terbaik untuk saya, baik sebagai personal maupun di karier Badminton ," kata Carolina Marin.
![]() |
French Open 2015 |
![]() |
Hong Kong Open 2015
|
![]() |
Scottish Open 2013 |
![]() |
Australian Open 2015 |
![]() |
European Championships 2016 |
![]() |
Malaysia Open 2015 |
Sumber:
Bola.Com
wikipedia.org
0 komentar:
Posting Komentar