![]() |
Ilustrasi Nia |
Peringatan: Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian, masalah agama. kehidupan sosial ataupun ceita itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
Categori: Milf, Selingkuh
Para Tokoh:- Nia Krisna Harnyanto [Nia]
- IRT [Ibu Rumah Tangga]
- Istri Krisna Harnyanto
- 30 Tahun
- Sudarsono [Darso]
- Pensiunan Polisi
- Duda Anak 1
- 60 Tahun
- Krisna Harnyanto
- Lurah
- Suami Nia
Chapter 02
Nia masih tergeletak lemas di atas sofa, cairan kental berwarna putih keluar dari liang vaginanya, banyak sekali cairan pejuh yang dikeluarkan orang tua itu. Darso merasa lapar, perutnya keroncongan karena dari siang tadi ia belum makan.
Darso : “Lapar gak?”
Darso : “Lapar gak?”
Dijawab dengan anggukan kepala Nia.
Darso : “Ya udah,. aku keluar dulu cari makanan”
Darso : “Ya udah,. aku keluar dulu cari makanan”
Darso yang kemudian sambil mengenakan pakaiannya lagi Ia beranjak dari tempatnya dan pergi keluar hendak mencari makan untuk mereka berdua. Dengan mengendarai motornya Darso mencari warung makan yang letaknya agak jauh dari rumah Pak Lurah, Darso melihat sebuah warung sate yang menjual sate daging babi atau daging anjing, orang tua itu tertarik untuk membelinya.
Darso : “Satenya dua Bang, di bungkus ya...nasinya dikit aja?”
Kebetulan yang antri tidak begitu banyak, sehingga Darso cepat dilayani. Tak berapa lama kemudian pesanan Darso sudah siap, Darso menyerahkan uang dua puluhan ribu dua lembar kepada penjual sate itu, kemudian Ia kembali ke rumah Pak Lurah. Sampai dirumah Pak Lurah Darso melihat Nia sudah rapi memakai pakaiannya lagi, kali ini Ia memakai kaos ketat dengan celana hotpants, lekuk lekuk tubuhnya membentuk indah, sangat sedap dipandang.
Darso : “Satenya dua Bang, di bungkus ya...nasinya dikit aja?”
Kebetulan yang antri tidak begitu banyak, sehingga Darso cepat dilayani. Tak berapa lama kemudian pesanan Darso sudah siap, Darso menyerahkan uang dua puluhan ribu dua lembar kepada penjual sate itu, kemudian Ia kembali ke rumah Pak Lurah. Sampai dirumah Pak Lurah Darso melihat Nia sudah rapi memakai pakaiannya lagi, kali ini Ia memakai kaos ketat dengan celana hotpants, lekuk lekuk tubuhnya membentuk indah, sangat sedap dipandang.
Darso : “Ini makanlah...selesai makan kita lanjutkan lagi”
Darso memberikan sebungkus nasi beserta sebungkus sate babi kepada Nia. Nia membuka bungkusan itu dan seketika itu Ia mencium bau sedap dari sate itu, karena lapar Ia pun menyantap makanan itu tanpa bertanya sate apa yang Ia makan.
Nia terlihat lahap sekali menyantap makanannya, Sate babi dengan bumbu rica rica sungguh menggugah seleranya, disamping juga karena tenaganya telah terkuras habis saat bercinta tadi. Sungguh Nia merasakan sensasi yang berbeda saat Ia bercinta dengan suaminya, apa yang Ia rasakan tadi sungguh diluar dugaannya, ternyata orang tua seperti Darso bisa membuatnya bertekuk lutut dan harus mengakui Darso lebih perkasa dibanding suaminya, meski usia Darso jauh diatas suaminya.
Nia juga merasakan dirinya agak berbeda dari biasanya, saat bercinta dengan suaminya Nia cenderung pasif, namun kali ini Ia lebih aktif sekali, bahkan bisa dikata binal. Ia tak tahu mengapa Ia bisa seperti itu, hanya mungkin karena psikologisnya yang sedang labil karena telah dikhianati suaminya dan semua yang dilakukan tadi adalah bentuk pelampiasan kekecewaanya. Beruntung sekali Darso yang bisa memanfaatkan situasi.
Akhirnya mereka sudah menyelesaikan makannya.
Darso : “Gimana perasaanmu sekarang, apa masih marah dengan suamiu?”
Akhirnya mereka sudah menyelesaikan makannya.
Darso : “Gimana perasaanmu sekarang, apa masih marah dengan suamiu?”
Nia : “Sedikit...Saya masih belum bisa terima kenyataan ini”
Darso : "Yah,baguslah kalau begitu,..."
Darso : "Tapi saranku sebaiknya kamu cepat bisa menerima keadaan ini"
Darso : "Ehmm..maksudku..."
Darso : "Ehmm..maksudku..."
Darso : "Toh kamu tadi juga melakukan hal yang sama seperti suamimu"
Nia : "Tapi itu semua bukan murni atas kemauanku,..."
Nia : "Tapi itu semua bukan murni atas kemauanku,..."
Nia : "Pak Darsolah yang telah membuatku harus melakukan hal seperti tadi"
Darso : "Tapi kamu juga menikmatinya kan,.."
Darso : "Tapi kamu juga menikmatinya kan,.."
Darso : "Buktinya dua kali kamu orgasme sampai merem melek"
Nia : "Tapi Pak,...Pak Darsolah yang memaksa saya"
Darso : "Sudahlah jangan memungkiri kenyataan yang telah terjadi,..."
Nia : "Tapi Pak,...Pak Darsolah yang memaksa saya"
Darso : "Sudahlah jangan memungkiri kenyataan yang telah terjadi,..."
Darso : "Aku kan hanya pemicu, selebihnya itu adalah kamu menikmati semuanya tadi”
Darso mendekati Nia sambil tangannya mulai bergerilya meremasi payudara Nia.
Nia ingin menolaknya, namun Ia tak mampu melawan rangsangan yang dilakukan Darso kepadanya, ditambah lagi setelah makan sate tadi, Ia merasa gairahnya seakan meluap luap. Darso menyingkap kaos yang dikenakan Nia keatas dan ternyata Nia gak memakai BH. Darso mencaplok payudara montok itu secara bergantian, menjlatinya dan terkadang menggigit ringan puting putingnya.
Nia : "Aaakhhh...aaahhhh....aaahhh"
Nia mulai mendesah tak karuan, nafsu birahinya semakin menjadi.
Darso : "Kita lakukan dikamar aja ya sayang”
Darso : "Kita lakukan dikamar aja ya sayang”
Bisik Darso ditelinga Nia.
Dan Nia pun mengangguk saja.
Lalu dengan menggunakan kedua lengannya yang masih kokoh Ia membopong tubuh Nia.
Lalu dengan menggunakan kedua lengannya yang masih kokoh Ia membopong tubuh Nia.
Wanita itu kaget dengan apa yang dilakukan Darso,
Nia : "Augh...Pak"
Nia seakan tak percaya dengan semua itu, namun ini nyata, dengan perkasanya Darso mengangkat tubuhnya yang memang tidak ringan, suaminya aja tak pernah melakukan hal itu.
Nia : "Augh...Pak"
Nia seakan tak percaya dengan semua itu, namun ini nyata, dengan perkasanya Darso mengangkat tubuhnya yang memang tidak ringan, suaminya aja tak pernah melakukan hal itu.
Nia : “Romantis sekali”pikir Nia.
Dan Nia semakin mengagumi Darso, wanita itu bergelayut manja dalam gendongan pria tua itu. Keduanya sama sama tersenyum, hingga kemudian mereka telah berada di kamar pribadi Nia dan suaminya. Darso meletakkan tubuh Nia pelan pelan diranjang. Anak Nia yang baru berusia 2 tahun tidur di ranjang terpisah.
Lalu Darso melepaskan semua pakaiannya dan kemudian dengan bertelanjang bulat Darso juga naik ke atas ranjang itu. Dengan penuh nafsu Darso melepas juga kaos dan juga celana hotpanst Nia beserta celana dalamnya. Keduanya kini telah sama sama bugil.
Darso berbaring terlentang di atas ranjang dan kemudian meminta Nia untuk mengulum kontolnya dengan posisi 69. Nia yang sudah dilanda nafsu birahi menuruti permintaan orang tua itu. Nia sudah sering melakukan oral seks dengan suaminya, maka tak heran kini Ia begitu aktif mempermainkan kontol Darso, terkadang mengocoknya dengan menggunakan tangannya, kadang juga mengulum dan menjilati batang kontol orang tua itu dan Darso hanya merem melek merasakan nikmat, Ia akui oral seks dari Nia memang hebat, tangannya mampu bekerja sama dengan mulutnya.
Darso terlihat rileks, meski Ia merasakan nikmat yang luar biasa, namun tak membuatnya cepat mencapai orgasme. Jam terbang yang tinggi dalam urusan bercinta membuatnya tahan lama, nampaknya Nia yang tidak tahan merasakan gempuran lidah Darso yang menilati dan terkadang menghisap dalam dalam vaginanya. Liang vagina Nia terlihat semakin basah dan akhirnya.
Serrrrrr....Serrrrrr....Serrrrrr...
Cairan berwarna bening mengucur deras dari dalam liang vagina Nia.
Tubuh wanita itu tampak mengejang sesaat.
Nia : “Aaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh”
Nia terdiam sesaat, setelah beberapa saat lamanya Darso meminta Nia untuk berbaring terlentang. Lalu sambil mengocok batang kontolnya yang mengeras Darso bersiap melakukan penetrasi ke vagina Nia dalam posisi misionaris. Darso membuka lebar kedua kaki jenjang Nia, perlahan Darso memasukkan batang kontolnya ke dalam vagina wanita itu.
Nia : “Aaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh”
Nia terdiam sesaat, setelah beberapa saat lamanya Darso meminta Nia untuk berbaring terlentang. Lalu sambil mengocok batang kontolnya yang mengeras Darso bersiap melakukan penetrasi ke vagina Nia dalam posisi misionaris. Darso membuka lebar kedua kaki jenjang Nia, perlahan Darso memasukkan batang kontolnya ke dalam vagina wanita itu.
Meski vaginanya telah basah, Nia masih merasakan ngilu saat kontol besar Darso memasuki liang vaginanya, wanita itu mengernyitkan dahinya,
Nia : “Auuuuwwwwwww,....pelan pelan Paaakk”
Darso mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur, dengan tempo sedang, membuat Nia mendesah tak karuan, Darso mencondongkan badanya kedepan, menciumi tengkuk wanita itu, sementara kedua tangannya meraih payudara Nia dan meremasnya. Terkadang bibir Darso memagut bibir Nia, agak lama juga Darso mencumbu wanita itu sambil menggenjot vagina Nia.
Nia : “Auuuuwwwwwww,....pelan pelan Paaakk”
Darso mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur, dengan tempo sedang, membuat Nia mendesah tak karuan, Darso mencondongkan badanya kedepan, menciumi tengkuk wanita itu, sementara kedua tangannya meraih payudara Nia dan meremasnya. Terkadang bibir Darso memagut bibir Nia, agak lama juga Darso mencumbu wanita itu sambil menggenjot vagina Nia.
Darso kembali menegakkan badannya dan mulai intensif menyodok liang vagina Nia, membuat wanita itu merasakan semakin mendesah tak karuan, kepalanya menggeleng ke kanan, terkadang ke kiri, sementara kedua tangannya mencengkram kuat sprei.
Nia : "Akh,akh,akh,akh,akh,akh,akh,akh,....terus Paaakkkk...lebih cepat"
Darso : "Aaah...apanyah yang lebih cepat"
Nia : "Akh,akh,akh,akh,akh,akh,akh,akh,....terus Paaakkkk...lebih cepat"
Darso : "Aaah...apanyah yang lebih cepat"
Goda Darso sambil memelankan gerakannya
Nia : "Sodokannya.."
Darso : "Apa yang disodok"
Lagi lagi Darso mempermainkan wanita itu.
Nia : "Memek.....memeknyaaaa"
Nia : "Memek.....memeknyaaaa"
Darso : “Pakai apa?”
Nia : "Kooonnntooool Paaakkk,...terusssssss,....sodok memek Nia.....puasin Nia Paaaakkk”
Darso tersenyum melihat wanita cantik yang sedang Ia permainkan, ternyata wanita cantik kalau sudah sange apapun bakal dilakukan, termasuk mengatakan kata kata jorok sekalipun.
Darso : "Baiklah sayang....aku akan puaskan kamu malam ini"
Nia : "I-iya paaakkkk,....ayoooo...jangan ngomong aja....sodok memek Nia."
Darso mulai menggenjot vagina Nia dengan tempo lebih cepat. Kali ini desahan nikmat yang keluar dari mulut Nia terdengar membahana memenuhi ruangan kamarnya. Rasanya lebih nikmat dari yang sebelumnya.
Nia : "Akh,akh,akh,akh,akh,akh,akh,akh,akh,akh,akh,akh,akh.....aaakhhh...Paaakkk"
Darso : "Iya sayang"
Nia : "Nia...maaauuuu..saaaaampaaiiiiiiiiii....aaaaaaaaaaaaaakkkhhhhhhh”
Serrrrrrr......Serrrrrr....Serrrrrrrrrrrr....
Namun Darso belum ada tanda tanda mau orgasme.
Orang tua itu mulai menurunkan tempo gerakannya.
Orang tua itu mulai menurunkan tempo gerakannya.
Dan hingga kemudian berhenti untuk beberapa saat.
Darso : "Gimana sayang....puaskan sama kontolku ini"
Nia : "Iya Pak...kontol bapak memang hebat....Pak lurah gak ada apa apanya"
Darso : "Gimana sayang....puaskan sama kontolku ini"
Nia : "Iya Pak...kontol bapak memang hebat....Pak lurah gak ada apa apanya"
Timpal Nia sambil membandingkan suaminya
Darso : "Masih mau lanjut lagi?"
Darso : "Masih mau lanjut lagi?"
Nia : "Iya Pak...gak apa apa....kontol bapak juga belum keluar pejuhnya"
Darso : "Hehe...ya udah ayo kita lanjut lagi"
Darso kembali menggenjot vagina Nia.
Kali ini semakin cepat menusuk nusuk vagina Nia. Wanita itu pun kembali mengerang nikmat, desahannya kembali memenuhi ruangan kamar pribadinya. Kedua orang berlainan jenis itu menikmati indahnya surga dunia. Berpacu dalam birahi menuju kenikmatan puncak tertinggi. Puncak kenikmatan yang diinginkan kedua pasang insan berlainan jenis dan berbeda usia yang sedang memadu kasih.
Malam itu Darso dengan buasnya menggagahi tubuh Nia, sampai empat kali ia mengalami orgasme, dua kali orang tua itu menumpahkan spermanya ke dalam rahim Nia, dua kalinya ditumpahkan di tubuh dan wajah cantik Nia, sedangkan Nia sudah KO berkali kali.
Kini Nia pun menerima Darso dengan lebih terbuka. Ia sudah tak ada rasa canggung lagi pada orang tua itu, bahkan tak jarang Ia mengucap kata kata jorok, Ia sekarang sudah menjadi wanita binal. Berbagai variasi gaya telah mereka coba dan sepanjang malam itu Darso dan Nia bercinta dengan panasnya hingga hampir waktu menunjukkan jam 02.00 dini hari.
Akhirnya mereka berdua terkapar diatas ranjang pribadi Nia dan suaminya. Keduanya sama sama mengakui kehebatan permainan cinta mereka.
Karena kecapekan Darso dan Nia tidur sambil berpelukan.
Karena kecapekan Darso dan Nia tidur sambil berpelukan.
Keesokan Paginya...
Pagi menjelang, Darso terbangun lebih dulu. Orang tua itu bangkit menuju kamar mandi, lalu kemudian mengenakan pakaiannya kembali, Nia menggeliat, matanya perlahan terbuka, dilihatnya Darso sudah rapi mengenakan pakaiannya.
Darso : "Aku pulang dulu ya sayang..."
Pagi menjelang, Darso terbangun lebih dulu. Orang tua itu bangkit menuju kamar mandi, lalu kemudian mengenakan pakaiannya kembali, Nia menggeliat, matanya perlahan terbuka, dilihatnya Darso sudah rapi mengenakan pakaiannya.
Darso : "Aku pulang dulu ya sayang..."
Darso : "Sebelum suamimu pulang...lain kali kita lanjut lagi"
Darso sambil mengecup kening Nia, lalu pergi keluar dari ruangan kamar prbadi Nia, namun baru sampai pintu, Nia memanggilnya
Nia : "Pak,..hati hati ya" dengan ekspresi manjanya.
Nia : "Pak,..hati hati ya" dengan ekspresi manjanya.
Darso tersenyum mengangguk,lalu pergi meninggalkan Nia.
Dan Nia yang masih merasakan capek yang luar biasa, Ia rasakan seluruh tulang tulangnya seperti dilolosi dari tubuhnya.
Nia pun tertidur kembali.
[Bersambung...]
Tua Tua Keladi Chapter 03
Sumber:
Semprot by rexiola
0 komentar:
Posting Komentar